Gunoto Saparie (paling kiri) memberi materi penulisan karya ilmiah populer |
SELAMA ini karir guru banyak yang mentok di golongan IVA. Pembuatan karya ilmiah merupakan salah satu upaya agar guru bisa naik ke golongan IVB dan seterusnya. Untuk itu pelatihan penulisan karya ilmiah populer perlu diadakan.
Demikian ditegaskan oleh Ketua Panitia Pelatihan, Gunoto Saparie saat ditemui Harsem sesaat sebelum kegiatan dimulai, kemarin. “Karena ternyata banyak guru yang belum tahu caranya menulis karya ilmiah populer. Untuk itu kami ingin membantu mereka melalui kegiatan pelatihan ini,” terangnya.
Sejumlah materi yang diangkat antara lain memberikan dasar-dasar penulisan karya ilmiah populer dan teknik penulisan. “Supaya semakin banyak guru yang menghasilkan karya ilmiah populer dan bisa dimuat di media massa,” kata dia.
Tujuan lain yaitu agar tradisi menulis dan membaca di kalangan guru lebih kental. “Selama ini sebetulnya sudah ada sejumlah guru yang sering menulis di surat kabar. Tapi bentuknya surat pembaca, jadi itu belum bisa dikatakan sebagai karya ilmiah populer,” terangnya.
Pada kegiatan yang diadakan di Gedung Pers Jawa Tengah yang terletak di jalan Tri Lomba Juang tersebut, kegiatan sempat mundur beberapa saat dikarenakan jumlah peserta melebihi kuota. “Sebetulnya kami hanya membuka untuk 50 peserta. Tapi peserta lebih banyak. Itu membuktikan guru antusias mengikuti pelatihan,” kata dia.
Selain Gunoto Suparie yang juga Kepala Bidang Kerjasama Dewan Kesenian Jawa Tengah, bertindak sebagai pembicara yaitu dosen Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, Teguh Supriyanto dan Direktur Budi Santoso Fondation Adi Ekopriyono.
Gunoto menambahkan, pada kegiatan yang diprakarsai Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah ini, guru yang dilibatkan mulai dari guru SD hingga SMA. “Ini merupakan kegiatan pertama kami. Karena forum wartawan pendidikan dan kebudayaan Jawa Tengah ini baru dibentuk sekitar satu bulan lalu,” kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Formal Informal, Nurgayatri mengatakan, kegiatan sangat positif bagi perkembangan karir guru.
“Diharapkan kegiatan bisa meningkatkan profesionalitas guru. Jadi guru tidak hanya memberikan pembelajaran terhadap peserta didik, tetapi juga kepada diri sendiri,” terangnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.