Tri Waluyo |
JUMLAH guru SMP, SMA, dan SMK di Kota Semarang ternyata sudah overload. Untuk jenjang SMP, kelebihan guru paling banyak pada mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, PKn, biologi, sejarah, ekonomi, dan penjaskes.
Adapun pada jenjang SMA dan SMK, kelebihan guru hampis terjadi di semua mata pelajaran (mapel). “Kecuali untuk mata pelajaran bimbingan konseling (BK), bahasa Jawa, kesenian, dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” jelas Kepala Bidang (Kabid) Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik Kota Semarang, Tri Waluyo, kemarin.
Adanya kelebihan jumlah membuat banyak guru tak bisa memenuhi kewajiban mengajar 24 jam per pekan. Kondisi berbeda dialami di jenjang sekolah dasar (SD). Berdasar data, ada kekurangan 436 personel.
Tri Waluyo mengatakan kekurangan guru SD pada guru kelas. Dari 354 SD negeri di -Kota Semarang, baru ada 3.878 kelas. “Berdasar kalkulasi kami, kita masih membutuhkan 436 guru,” jelasnya.
Kekurangan ini, lanjutnya, disebabkan beberapa faktor. Namun, tingginya angka pensiun disebutnya memberikan kontribusi besar. “Untuk 2011 saja, terdapat lebih dari 100 guru yang pensiun,” imbuhnya.
Untuk masalah kekurangan guru, tambahnya, pihaknya sudah melakukan upaya regrouping atau merger. Namun karena guru yang pensiun cukup banyak maka tetap saja langkah itu tidak bisa mengatasi kekurangan guru secara signifikan. Kekurangan guru ini, menurutnya, bahkan akan terus berlangsung lantaran adanya moratorium atau penghentian sementara penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari pemerintah pusat.
Menurut dia, kurangnya guru SD itu jelas memengaruhi kelangsungan pembelajaran. Apalagi fungsi guru SD sebagai guru kelas membawahi setiap kelas, beda dengan jenjang SMP-SMA yang menjadi guru mata pelajaran.
Terkait kurangnya guru SD, ia mengatakan, Disdik berencana melakukan berbagai upaya untuk menjamin pembelajaran tetap berjalan baik. Antara lain memberi kesempatan guru SMP mengajar di SD.
Ia mengakui, langkah itu bisa dilakukan selama guru belum tersertifikasi. sebab setelah tersertifikasi guru harus mengajar sesuai kompetensinya, tidak boleh mengajar pelajaran di luar spesialisasinya.(sna/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.