Home » , , » Juara Lomba Cerita Berkat Kuda Lumping

Juara Lomba Cerita Berkat Kuda Lumping

Written By p3joeang45 on Rabu, 30 November 2011 | 08.59

Zakky Septian diapit guru pembimbing, di depan gedung RRI Semarang
PAIDI adalah pimpinan kelompok kesenian tari kuda lumping. Dua puluh tahun silam, Paidi dan kelompoknya sangat dikenal masyarakat. Dari anak kecil sampai orang dewasa, dari pelosok desa sampai kota. Semua mengenal dia dan grup kuda lumpingnya.

Namun pemerintah tidak ngopeni kesenian tradisional. Paidi merasakan minimnya penghargaan kesenian tradisional. Tak ada lagi tanggapan dari pejabat, sepi pula pesanan dari masyarakat. Sampai-sampai, untuk makan sehari-hari dia sering kekurangan.

Akhirnya, Paidi dan kawan-kawannya memutuskan mengamen di perempatan dan di jalan-jalan kampung. Mengamen dengan permainan kuda lumping sederhana demi menyambung hidup.

Saat tampil di jalanan itulah, seorang saudagar kaya dari negeri seberang mengajaknya bicara. Ternyata si tauke telah memperhatikan dan membuntuti Paidi. Si sudagar menawarkan bayaran yang fantastis jika mau diboyong di negerinya.

Sesaat, Paidi tercenung mendengar tawaran menggiurkan itu. Dia mengajak musyawarah anggotanya. Disepakati untuk menerima. Maka, berangkatlah Paidi cs ke negeri jiran.

Di negara seberang mereka kembali mendapat kehormatan. Bahkan penghargaan yang sangat besar. Juga kemakmuran finansial. Media massa mengekspos besar-besaran Paidi and his grup. Warga negara itu mengagumi dan ngefans padanya. Hingga seakan-akan tari kuda lumping merupakan identitas negara saudagar tersebut.

Mengetahui pemberitaan besar-besaran, Paidi dan anggotanya resah. Mereka merasa  tidak nyaman. Jiwa kebangsaannya terusik, identitas  kebudayaannya tersinggung.

Maka dengan tekad bulat dia  dan kelompok memutuskan kembali ke negara asal. Walau tidak mendapat perhatian, harta maupun popularitas sebagaimana di negeri seberang, ia nekat. Baginya, kuda lumping itu adalah harga mati milik Indonesia.

Itulah penggalan cerita  kuda lumping yang menjadikan penuturnya, Zakky Septian IM,  siswa IX C SMP Islam Terpadu PAPB Palebon Semarang, menyabet juara II lomba cerita tingkat SMP se-Jawa Tengah yang diadakan RRI Semarang.

Lomba untuk memperingati Hari Jadi RRI Semarang ke 66 sekaligus  Hari Kesaktian Pancasila, Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan ini diikuti pelajar se-Jawa Tengah.

Zakky mengaku tidak menyangka cerita yang dibawakannya masuk final dan juara kedua. Menurutnya, itu berkat pembimbing yang gigih melatihnya yaitu Nuryanto.

“Saya gak nyangka dapat juara II. Ini berkat bimbingan Pak Nuryanto yang sabar dan gigih,” tutur remaja penyuka Vespa ini.

Soal ide cerita, kata dia, memang berasal darinya. Tapi pembuatan naskahnya dibantu  guru matematikanya yang aktif di Teater Nawiji Semarang, yaitu Khoiri Abdillah. Dia lah yang membuat naskah berjudul Paidi dan Kelompok Seni Kuda Lumping. 

“Naskah yang saya buat terinspirasi kesenian lokal yang tidak mendapatkan tempat layak,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Sekolah H Ramelan bangga terhadap prestasi anak didiknya. Ia meyakini, talenta anak-anak didiknya yang masih terpendam, jika dibimbing guru yang tepat, akan menghasilkan prestasi membanggakan. (moh ichwan/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger