Home » , » SDN Klepu Ketabrak Proyek Tol Relokasi Belum Jelas

SDN Klepu Ketabrak Proyek Tol Relokasi Belum Jelas

Written By p3joeang45 on Jumat, 25 November 2011 | 08.56

Seorang guru menunjukkan salah satu bekas sumur milik warga yang letaknya dekat sekolah
PENCANANGAN pembangunan jalan tol Semarang-Solo, Seksi II Ungaran-Bawen sudah dilakukan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada Sabtu (12/11) lalu. Namun relokasi SDN Klepu 01, Kecamatan Bergas Kabupten Semarang belum jelas.

Pihak sekolah belum diberi informasi kapan dan di mana relokasi sekolah akan dilakukan. Padahal, pada sosialisasi awal pihak Tim Pengadaan Tanah (TPT) menjanjikan, relokasi sekolah akan dilaksanakan sebelum proyek dimulai.

Kepala SDN Klepu 01 Suci Hartati menjelaskan, pihaknya merasa bingung dengan belum adanya rencana relokasi sekolah yang ia pimpin. Sedangkan kondisi lingkungan sekolah saat ini tidak kondusif untuk menjalankan proses kegiatan belajar mengajar (KBM). "Kondisi sekitar sekolah sudah tidak nyaman untuk belajar. Keluar masuk mobil proyek dan aktivitas alat berat mengganggu konsentrasi siswa," kata Suci, kemarin (14/11) saat ditemui wartawan.

Menurutnya, pada awal sosialisasi jalan tol, mantan ketua TPT Suyoto pernah menjanjikan relokasi sebelum pekerjaan proyek dimulai. Namun faktanya, hingga pemasangan tiang pancang oleh Menteri PU tepat di depan sekolah, hal tersebut tidak pernah ditindak lanjuti.

"Dewan guru di sini (SDN Klepu 01, red) bingung karena tidak ada kejelasan dari pihak terkait. Padahal dulu waktu sosialisasi, (mantan)  ketua TPT sedah pernah meninjau lahan untuk relokasi," tandasnya.

Diungkapkan, hasil musyawarah yang dilakukan guru dan komite sekolah, meminta agar relokasi mempertimbangkan lokasi. "Sebelumnya kami sudah mengusulkan lahan di sebelah timur lapangan, tapi belum ada tanggapan dari pihak yang berkompeten," ujar Suci.

"Hingga kini belum ada informasi apapun padahal proyek sudah mulai dikerjakan. Saya minta sekolah jangan dipindah sebelum relokasi terselesaikan," imbuh dia.

Dengan kondisi sekitarnya sudah penuh material bongkaran, Suci mengaku bila musim kemarau pihaknya terganggu debu. Sedangkan pada musim hujan lingkungan sekolah menjadi becek. Bahkan sebelum dilakukan protes, suara alat berat ikut mengganggu konsentrasi siswa.

Hasil pengamatan Harsem di lapangan, beberapa sumur bekas milik warga yang sudah digusur, dibiarkan begitu saja. Tidak diurug atau diberi pengaman. Lubang dibiarkan menganga sehingga membahayakan siswa.

Keluhan adanya beberapa sumur yang belum ditutup tersebut, menurut Suci pernah ia sampaikan kepada anggota dewan dan kepala UPTD Pendidikan setempat. Tapi, hal itu juga belum ditanggapi pihak kontraktor, yakni PT Pembangunan Perumahan. Kondisi tersebut diakui ikut berpengaruh pada penerimaan siswa pada tahun ajaran baru lalu, yang merosot tajam.

"Sebelum ada proyek setiap tahun ajaran baru jumlah pendaftar mencapai sekitar 85 siswa, terakhir jumlah pendaftar hanya sebanyak 38 siswa. Hal ini disebabkan masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di SDN Klepu 01, karena belum ada kejelasan relokasi dan lingkungannya dinilai membahayakan," papar Suci.

Terpisah, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, Agus Rujianto menjelaskan, SDN Klepu 01 adalah satu di antara empat SD yang mengalami keterlambatan relokasi. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab pihak TPT. "Saya tidak tahu apa alasan TPT terlambat melakukan relokasi. Yang pasti itu merugikan siswa," tegasnya.

Terkait keberadaan sumur warga yang belum ditutup, Agus mengaku hal itu pernah ia sampaikan kepada kontraktor untuk segera dilakukan penutupan agar tidak mengancam keselamatan siswa.
"Kami pernah meminta kepada kontraktor PT PP untuk menutup sumur di sekitar sekolah. Saya kecewa ternyata itu belum dilakukan," cetusnya.

Ditambahkan, pihaknya mendukung sikap dewan guru SDN Klepu 01 yang menolak dipindahkan hingga relokasi dilaksanakan. "Saya mendukung, dan memang seharusnya sebelum proyek dikerjakan relokasi sudah dilakukan," tegas dia. (ino/nji) 

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger