SMA Semesta Juara Lomba Ekonomi

Dekan FE Unika Prof Andreas Lako menyerahkan tropi dan penghargaan kepada tim dari SMA Semesta

Lomba Economic Smart Competition di Unika kembali dimenangi SMA Semesta. Ini prestasi kali kedua.

TIM dari SMA Semesta kembali berhasil memboyong piala bergilir Economic Smart Competition yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata.

Pada salah satu cabang lomba ekonomi itu, SMA Semesta berhasil menyabet juara pertama. Disusul dua tim dari SMA Kolese Loyola untuk juara kedua dan ketiga. Sementa tim SMAN 7 Semarang dinobatkan sebagai juara inovatif produk terpilih.

Keberhasilan SMA Semesta tersebut, berarti menjadi kemenangan kedua setelah tahun sebelumnya tim sekolah tersebut juga berhasil menjadi juara pertama pada cabang lomba yang sama.

Ajang lomba ekonomi tahunan bertajuk Student Go to Campus  kali ini juga melombakan tiga cabang lomba lainnya, terdiri atas lomba simulasi index, lomba simulasi forex, serta lomba “rock it dance”.

“Dengan lomba ini kami ingin menumbuhkan kecintaan para siswa terhadap ilmu ekonomi. Sekaligus juga ingin mengenalkan kampus Unika kepada mereka,” terang Dekan FE Unika, Prof Andreas Lako, usai menyerahkan tropi dan penghargaan kepada para juara, Sabtu (19/11).

Menurut Andreas, lomba kali ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan di tahun sebelumnya. Tahun ini, panitia sengaja mengangkat isu lingkungan sebagai tema kegiatan. “Dengan tema Green Economic kami ingin meningkatkan kepedulian para siswa terhadap lingkungan. Mengingatkan mereka (para siswa) akan pentingnya menjaga kelestarian bumi bagi kehidupan mereka saat ini dan selanjutnya,” jelasnya.

Semangat pelestarian lingkungan dalam kegiatan tersebut, dikatakan Andreas, bukan diangkat sebagai jargon semata. Namun secara nyata pihak panitia juga menginternalisasikannya pada masing-masing cabang perlombaan. Satu misal, mengajak peserta lomba beradu kreatifitas dan kecedasan mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi.

Dari kegiatan itu, Andreas mengaku bangga, karena sebagian besar peserta telah memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup baik dalam menyikapi masalah-masalah lingkungan. “Tentunya, semua masyarakat berharap dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki para peserta ini akan memberi dampak yang positif bagi kelestarian lingkungan nantinya. Paling tidak mereka bisa menjadi pionir nantinya,” tandasnya. (nji)