Home » , , » Urip Mung Mampir Ngombe

Urip Mung Mampir Ngombe

Written By p3joeang45 on Rabu, 30 November 2011 | 09.08

Y Wakidjo
BILA ingin  meraih sukses, jangan berpangku tangan. Berusahalah dan bekerja keras, niscaya kesuksesan yang kita impikan akan tercapai. Demikian falsafah hidup Kepala SDN Tlogosari Kulon 03 Semarang, Y Wakidjo. Seperti dituturkan kepada Harsem, dia menerapkan falsafah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya selalu mengajak orang di sekeliling saya untuk menerapkan disiplin dan kerja keras. Itu saya lakukan baik saat di lingkungan kerja maupun di tengah keluarga,” jelasnya.

Tak hanya itu, bahkan kepada anak didik, disiplin sudah dikenalkan sejak dini. “Karena bagi saya tidak ada hal yang tidak bisa diraih, asalkan ada niat dan usaha keras untuk meraihnya,” jelasnya.
Berbicara mengenai dunia pendidikan, suami dari MG Sri Asih ini sangat antusias. Baginya dunia pendidikan adalah bidang yang sampai saat ini paling dipahaminya. Wajar saja hampir separuh  hidupnya ia curahkan untuk pengembangan dunia pendidikan.

Segudang pengalaman kerja telah dikantongi. Dari guru SDN Guntur I Demak, guru SDN Pedurungan Tengah 02-03, Kepala Sekolah SDN Kalicari 01-03, hingga saat ini menjabat kepala sekolah di SDN Tlogosari Kulon 03 Semarang.  “Saya pernah meraih meraih predikat guru berprestasi tingkat Kecamatan Pedurungan,” paparnya.

Mengenai maraknya kenakalan anak sekolah dan kasus tawuran pelajar, Wakidjo mengaku prihatin. “Pada dasarnya, mereka anak-anak baik. Generasi penerus yang bisa diandalkan, pribadi-pribadi yang tanggap lingkungan dan berbudi pekerti luhur. Hanya pembinaan dan perhatian pada mereka kurang, serta faktor lingkungan yang tidak kondusif. Ini menjadikan mereka berperilaku demikian,” paparnya.

Terlebih saat ini zaman sudah semakin canggih tekhnologi semakin berkembang. Imbasnya generasi muda kehilangan filter untuk menyaring informasi dan pengetahuan.

“Kadangkala saya pribadi merasa tidak terima atas komentar-komentar pesimis terhadap anak didik kita saat ini. Karena bagi saya, semua anak adalah anak-anak yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Hanya saja perlu untuk selalu kita ingatkan, dibina dan kita rengkuh,” jelasnya.

Tentu saja cara pendekatan persuasif yang harus dilakukan. “Jangan dengan cara-cara kasar dan menggurui. Agar mereka bisa memberikan kontrubusi positif terhadap  kemajuan bangsa ini kelak. Inilah gunanya kita sebagai pendidik sekaligus orangtua mereka. Berusaha meluruskan jalan yang berkelok “ ungkap pria kelahiran Kulonprogo, 22 Oktober 1951 ini.

Bagi Wakidjo, semua yang dilakukan hanya untuk berbuat kebaikan bagi orang lain. Sebagaimana falsafah hidupnya, urip mung bebasan mampir ngombe. “Maka marilah kita pergunakan waktu yang hanya sedikit ini untuk menyebar kebaikan agar bermanfaat bagi orang lain. Sekecil apapun usaha yang kita lakukan, asalkan berguna dan menjadi inspirasi bagi orang lain,” tandas ayah tiga putra ini. (aris wasita widiastuti/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger