Guru tengah menata ruang kelas TK ABA 30 Semarang |
TK ABA 30 Semarang ternyata kerap menahan ijazah siswanya. Banyak siswa yang ingin mendaftar ke SD, namun gagal karena ijazahnya ditahan pihak sekolah. Hal itu diakui sendiri oleh guru kelas Sri Handayani mewakili Kepala TK Wasiatun kepada Harsem, pekan lalu.
Handayani mengungkapkan, pihaknya memang mengambil kebijakan untuk menahan ijazah siswa yang belum lulus. Pasalnya, banyak orangtua yang kebelet memasukkan anaknya ke SD secara dini. “Bahkan seringkali sang anak belum lulus, sudah didaftarkan masuk SD. Jika ada kasus seperti itu, sekolah mengambil kebijakan untuk menahan ijazah,”jelasnya.
Dia mengaku tak punya hak melarang orangtua untuk memasukkan anaknya ke SD secara dini. Langkah yang dilakukan sekolah, paling menghimbau agar orangtua memberikan pendidikan sesuai tingkat perkembangan anak.
Dikatakan, hal tersebut penting untuk menjaga nama baik sekolah. “Karena kalau memang belum tuntas di TK namun memaksakan diri masuk SD, tentu kemampuannya juga belum maksimal,” jelasnya.
Selanjutnya, jika sudah demikian dan terbukti anak kurang bisa mengikuti pelajaran di SD dengan baik, maka pasti guru SD atau pihak lain akan mempertanyakan dari TK mana anak tersebut berasal. “Kalau alumni TK kami belum bisa mengikuti pelajaran SD dengan baik, maka nama baik sekolah kami akan tercemar,” jelasnya.
Dengan begitu, orang yang mendengar asal TK anak tersebut, mereka akan mempertanyakan kredibilitas TK ABA 30. “Itu yang tidak kami inginkan. Tapi di lain pihak kami juga tidak bisa menahan keinginan orangtua yang ingin memasukkan anaknya ke SD,” terangnya.
Yang bisa dilakukan oleh sekolah hanya memberikan pengarahan kepada orangtua. “Ada sebagian orangtua yang bisa mengerti dan akhirnya mengurungkan keinginan untuk memasukkan anak mereka ke SD,” tuturnya.
Dikatakan, paling tidak siswa yang lulus dari TK tersebut yaitu usia enam tahun. “Kalau untuk kelompok A yaitu untuk anak usia 4 hingga 5, sedangkan untuk kelompok B yaitu usia 5 sampai 6 tahun,” kata dia.
Namun untuk kelompok B ini tak jarang ada orangtua yang ingin memasukkan anak mereka meski usia belum sampai di usia empat tahun. “Kadang ada yang anak mereka masih usia 3,8 tahun ingin dimasukkan. Jika sudah demikian kami memberikan penjelasan kepada orangtua, bahwa boleh saja masuk tapi konsekuensinya yaitu waktu di TK lebih lama dari yang biasanya,” paparnya.
Tak seperti TK lain, TK ABA 30 ini menggunakan sistem pembelajaran sudut. “Jadi kamu mengoptimalkan ruang yang kami punya. Kalau mengggunakan sistem area yang saat ini banyak diterapkan TK lain, kami terkendala terbatasnya ruangan,” urainya.(awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.