Home » , , » Kepastian Merger Tak Jelas, SDN Ngaliyan 06 Sepi Murid

Kepastian Merger Tak Jelas, SDN Ngaliyan 06 Sepi Murid

Written By amoy ya annisaa on Kamis, 19 Juli 2012 | 09.42

TANPA MURID: Kondisi SDN 06 Ngaliyan yang sepi karena keterbatasan murid. Aktifitas belajar mengajar di kelas, hanya diisi tak lebih dari 10 siswa. (Lanang Wibisono, Anggun Puspita/jbsm/14)

 
SEMARANG- Tahun ajaran baru 2012/2013 baru saja dimulai, penerimaan peserta didik baru di seluruh sekolah dasar (SD) di Kota Semarang, disambut euforia dari siswa untuk menempuh pendidikan.

Namun riuhnya pendaftar seperti yang terjadi di sekolah-sekolah yang ada di Kota Semarang, tak terjadi di SDN 06 Ngaliyan.

Pasalnya, di tahun ajaran baru ini sesuai peraturan Dinas Pendidikan Kota, sekolah tersebut tidak diperbolehkan menerima peserta didik baru. Kebijakan itu harus dilaksanakan terkait dengan rencana merger dengan SDN 03 di wilayah Ngaliyan.

Kondisi tersebut membuat tidak ada satu pun murid baru yang mendaftar di sekolah ini. Di hari pertama tahun ajaran 2012/2013, tak banyak siswa yang terlihat mengikuti pelajaran sekolah. Tercatat, hanya ada 25 murid, dari kelas dua, tiga dan empat.  Sedangkan di kelas lima dan enam sudah tidak ada siswanya.

Kepastian merger ke SDN 03 yang tidak kunjung ada kejelasan, menyebabkan sekolah ini laksana hidup enggan mati tak mau. Kepala SD Ngaliyan 06 Semarang, Kuswardono mengatakan, tekait kapan merger akan dilakukan, pihaknya masih menunggu keputusan.

"Karena terganjal rencana merger itulah, sehingga kami tidak diperbolehkan menerima siswa baru," ungkapnya.

Berdasarkan hasil pantauan di sekolah yang terletak di Desa Desel Kecamtan Ngaliyan itu, Selasa (17/7), memperlihatkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Lokasi sekolah berada di pemukiman yang dikelilingi oleh kawasan industri. Apalagi sulitnya akses jalan menuju sekolah, menyempurnakan kesan terpencil di sekolah yang pernah meluluskan ratusan siswa tersebut.

Kondisi fisik SDN 06 itu pun mengkhawatirkan, yakni berada di atas bukit yang sekelilingnya tergerus oleh bangunan pabrik milik PT Indo Perkasa Usahatama (IPU).
Tahun ini, SD Ngaliyan 06 juga menjadi satu-satunya SD negeri dari 511 sekolah dasar di Kota Semarang yang terpaksa tidak mengikuti ujian nasional, karena tidak tersedianya siswa kelas enam.

"Terakhir kami menyelenggarakan UN tahun 2011 dengan kualitas lulusan yang sebetulnya tidak mengecewakan," kata Kuswardono.

Segenap tenaga pendidik di SDN 06 Dukuh Desel, berharap Pemkot Semarang segera mengambil sikap atas status sekolah yang menggantung.
Pasalnya sejak dua tahun terakhir ini, realisasi merger dengan sekolah lain, yakni SDN 03 sampai sekarang belum jelas.

Sementara itu menanggapi apa yang terjadi pada sekolah tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengatakan, akan menindaklanjuti laporan dari UPTD Pendidikan Kecamatan Ngaliyan mengenai kondisi sekolah tersebut.

''Jika memang harus dimerger maka kami akan lakukan upaya tersebut. Namun, kami akan menghabiskan dulu sisa murid yang ada di sekolah itu,'' ungkapnya. (Lanang Wibisono, Anggun Puspita/jbsm/14)

Share this article :

+ komentar + 1 komentar

Anonim
4 Maret 2016 pukul 16.28

Tinggal Kenangan!!

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger