Home » , , , , , , » KKN USM di Kelurahan Bongsari Ajar Siswa Pos PAUD Gosok Gigi

KKN USM di Kelurahan Bongsari Ajar Siswa Pos PAUD Gosok Gigi

Written By amoy ya annisaa on Senin, 30 Juli 2012 | 10.46

BELAJAR GOSOK GIGI: Siswa Pos PAUD Tirta Kenanga belajar gosok gigi, dengan dibimbing  mahasiswa KKN USM. (Harsem/dok)

SEMARANG - Mahasiswa Universitas Semarang (USM) yang KKN di Kelurahan Bongsari, belum lama ini melakukan penyuluhan  menjaga kebersihan sejak dini di Pos PAUD Tirta Kenanga. Sekitar 35 siswa diajarkan mencuci tangan dan menggosok gigi sehari dua kali.

Suasana terlihat riuh ketika rombongan delapan mahasiswa KKN memasuki ruangan kelas di Balai RW IV Bongsari itu.  Karena siswanya tergolong usia dini, antara dua sampai lima tahun, tak heran jika mereka ditunggui oleh orang tua atau neneknya.  Beberapa anak sempat menangis ketika acara berlangsung. Maklum, namanya juga anak kecil, butuh kesabaran ekstra untuk mendidik mereka.

Penanggung jawab acara itu, Fajar Agung Prasetyo menyatakan, sejak dini para siswa perlu diajarkan untuk menjaga kebersihan tubuhnya, yaitu dengan mencuci tangan sebelum makan dan menggosok giginya.

Untuk mempermudah para siswa belajar menggosok gigi, di layar proyektor LCD ditampilkan video cara menggosok gigi yang benar. “Dalam video itu ada gambar bagaimana   cara menggosok gigi, yang dimulai dari bagian depan dulu, setelah itu sampingnya. Baru kemudian gigi atas dan bawahnya,” ungkap Fajar kepada para siswa.

Tak hanya sebatas penyuluhan, para siswa juga diajarkan langsung untuk gosok gigi. Sebelumnya para siswa dibagi menjadi kelompok dan dibimbing oleh mahasiswa KKN atau gurunya. Setiap anak lantas diberi sikat gigi dan odolnya oleh mahasiswa KKN. 

Mereka kemudian keluar menuju depan kelas yang ada deretan pancuran airnya, sambil membawa gelas plastik. Dengan  dibimbing mahasiswa atau orangtua, anak-anak kecil yang lucu itu lantas mulai belajar menggosok gigi. Namun bagi yang sudah biasa gosok gigi, tentu hal yang mudah untuk melakukannya.

Menurut Ketua Pos PAUD Ny Sulistyowati, sekolah itu sudah berdiri sejak empat tahun lalu. Untuk biaya SPP-nya tergolong murah, hanya Rp 25 ribu. “Bahkan untuk anak yatim, kita bebaskan SPP-nya,” ungkapnya. Sekolah itu awalnya didukung Ketua RW IV Bongsari Suyanto yang menyumbang 10 meja dan 50 kursi. Honor untuk para guru yang lebih banyak bekerja sosial itu sangat minim, hanya Rp 75 ribu per bulan.

Untuk membuat pagar keliling tempat mainan anak, pihak sekolah harus berhutang Rp 5 juta pada sebuah BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), dengan cicilan Rp 325 ribu per bulan. Ny Sulistyowati sangat berterimakasih pada mahasiswa KKN yang mau memberikan penyuluhan tersebut. “Apalagi didukung penayangan video, sehingga anak-anak lebih mudah lagi belajar menggosok gigi,” ungkapnya. (tab/12)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger