Home » , , » Pustakawan Harus Miliki Kompetensi Profesional

Pustakawan Harus Miliki Kompetensi Profesional

Written By Unknown on Senin, 11 November 2013 | 11.00

SEMARANG-Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, menyelenggarakan seminar nasional dengan Tema "Kompetensi Pengelola Informasi di Era Globalisasi, di Gedung Prof Soedarto  Kampus Undip Tembalang baru baru ini.
    
Hadir sebagai pembicara antara lain Drs Sobari MSi Kabid dokumentasi Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII),Dra Sri Ati MSi Dosen Ilmu perpustakaan Undip dan Eko Tjahyono Pendiri Perpustakaan Anak Bangsa.
    
Menurut Sri Ati di era glopbalisasi seorang pustakawan dituntut memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku sesuai standar nasional yang telah disepakati.
    
Pustakawan yang profesional harus memahami dengan baik mengenai kompetensi teknik, kompetensi dasar, juga manajerial. Kompetensi teknik meliputi pengetahuan tentang terbitan, alat seleksi, transaksi pengadaan bahan pustaka, katalog hingga indeks buku, terangnya.
    
Selebihnya kompetensi dasar berfokus pada keterampilan komunikasi lisan tertulis  serta bekerjasama dalam tim. Adapun  kompetensi manajerial berkaitan dengan kemampuan memecahkan permasalahan perpustakaan, menganalisa data, menganalisa resiko, hingga menyiapkan bahan laporan.
    
Sobari menambahkan pengelola informasi termasuk pustakawan di era globalisasi dituntut memiliki pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dalam menyimpan, pengorganisasian dan penyebaran informasi. Ini menjadi sebuah keharusan.
    
Eko Tjahyono mengakui memiliki perpustakaan tapi tidak memiliki kompetensi secara formal tentang ilmu perpustakaan. "Setiap ada kunjungan dari dinas ataupun birokrat, mereka selalu mengatakan ini perpustakaan liar. Bagi saya itu tidak masalah karena Perpustakaan Anak Bangsa tujuannya adalah menumbuhkan menanamkan dan membudayakan minat baca dilingkungan masyarakat yang nantinya akan membantu memberantas buta huruf dan meningkatkan wawasan masyarakat di pedesaan,"ujarnya.
    
Pada sisi lain perpustakaan banyak didirikan tapi memiliki banyak persyaratan, dan terkesan hanya orang terpelajar yang masuk ke perpustakaan. Ironisnya, petugas perpustakaan juga sebagian lebih senang tidak ada pengunjung agar koleksi bukunya tidak hilang. (H41/SMNetwork/njs)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger