Perbaikan dengan Dana Percepatan Insfrastruktur Pendidikan (DPIP)
Sedikitnya 180 bangunan sekolah dari 460 SD dan SMP negeri di Kota Semarang kondisinya memprihatinkan. Sebagian rusak parah dan tidak layak digunakan kegiatan belajar mengajar. Pemkot menargetkan perbaikan dan pembangunan gedung sekolah selesai tahun 2013.
TARGET perbaikan itu masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD) 2010-2015. “Kerusakannya ada yang berat, sedang, dan ringan. Diharapkan dua sampai tiga tahun perbaikan selesai 100%,” tutur Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Akhmat Zaenuri, kemarin.
Lebih lanjut, Zaenuri yang juga menduduki posisi Plt Sekda Kota Semarang ini menambahkan, kerusakan tersebut merata di sejumlah daerah di Semarang.
Untuk perbaikan tahun ini, pemkot memprioritaskan perbaikan sekolah yang rusak berat dan berada di wilayah pinggiran. Seperti Kecamatan Semarang Utara, Genuk, dan Mijen.
“Tahun ini anggaran (perbaikan) diambilkan dari Dana Percepatan Infrastruktur Pendidikan (DPIP), yakni Rp 3,5 miliar dari pusat dan Rp 1,5 miliar dari provinsi,” ujar dia.
Terpisah, Direktur Kajian Strategis Demokrasi dan Sosial (KrisiS) Semarang Suwignyo Rahman meminta Pemkot mengidentifikasi dan mengklasifikasi kondisi kerusakan sesuai kenyataan di lapangan. Setelah itu, skala prioritas perbaikan harus lebih diarahkan ke sekolah dengan tingkat
kerusakan berat.
“Jika ternyata hasilnya tidak sesuai klasifikasi kerusakan, berarti ada kesalahan prioritas perencanaan dalam anggaran perbaikan. Dan itu jelas mengindikasikan adanya permainan proyek. Tahun ini kan ada anggaran dari DPIP dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan.
Dana itu harus dipergunakan secara baik sesuai aturan yang ada dan mengacu skala prioritas,” tegas Suwignyo.
Sementara itu dalam pembukaan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) membahas RPJMD Kota Semarang 2010-2015, Walikota Soemarmo HS menegaskan masalah pendidikan dan peningkatan sarana prasarana pendukungnya masuk dalam Sapta Program yang telah dicanangkan, yakni perbaikan pelayanan pendidikan.
Alokasi anggaran pendidikan di tahun ini bahkan sudah melebihi amanat undang-undang, yakni mencapai 30%. Dari paparan RPJMD, diketahui ada delapan sasaran pendidikan yang akan diwujudkan dalam lima tahun mendatang.
Di antaranya, peningkatan peme rataan dan jangkauan akses pelayanan pendidikan hingga mencapai 90%, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan hingga 75 %, penyelenggaraan pendidikan anak berkebutuhan khusus serta mengembangkan budaya baca.
Sasaran-sasaran itu akan diwujudkan dengan enam program pendidikan yang ditangani Dinas Pendidikan.
Kalangan DPRD sendiri memberi 19 poin masukan agar RPJMD yang dimusrenbangkan sesuai dengan harapan semua pihak. Di bidang pendidikan, wakil rakyat yang diwakili Wakil Ketua DPRD Ahmadi meminta pemerintah membuat skala prioritas pemanfaatan anggaran pendidikan.
Tujuannya, agar perbaikan pendidikan yang dilakukan bisa terukur dan rampung dengan target
waktu yang jelas. (abas)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.