MEMBENTUK karakter anak sejak dini menjadi salah satu tujuan TKIT Permata Hati. Hal itu disampaikan Kepala Sekolah Hindarwati.
Dikatakan, untuk membentuk karakter dan mental, salah satunya dengan melatih kedisiplinan di Sekolah. “Baik disiplin saat masuk sekolah maupun mengerjakan tugas yang diberikan guru,” jelasnya.
Selain itu, belajar bertanggung jawab, peduli lingkungan, saling menyayangi antara teman dan guru, serta sopan santun. “Kami ingin siswa sopan kepada siapa pun yang ditemui. Ramah tamah dan sapa juga harus dilakukan tanpa menunggu perintah guru,” tuturnya.
Pendidikan karakter, dijelaskan Hindarwati sangat berpengaruh saat siswa melanjutkan pendidikan di tingkat lebih tinggi. “Siswa harus siap melanjutkan pendidikan dengan karakter yang telah terbentuk pada diri masing-masing,” imbuhnya.
Untuk itu, rasa percaya diri sangat dibutuhkan. “Siswa harus rasa percaya diri untuk menghadapi lingkungan baru,” lanjutnya.
Tak dipungkiri, pihaknya tak hanya meningkatkan pendidikan di bidang akademis. “Namun ingin membentuk
mental yang baik. Ada beberapa kegiatan sosial yang melibatkan siswa. Antara lain setiap tahun kami melakukan kunjungan dan memberi bantuan ke panti jompo dan panti asuhan,” urainya.
Dikatakan Hindarwati, dengan memberikan bantuan secara langsung, rasa peduli siswa kepada sesama menjadi semakin nyata. “Kami ingin mereka bersentuhan langsung dengan pihak yang membutuhkan bantuan. Lebih baik lagi jika mau melakukan komunikasi dengan mereka,” jelasnya.
Sumbang Kurban
Pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, siswa menyumbangkan bantuan uang untuk dibelikan kambing. “Daging
kurban diberikan langsung oleh anakanak kepada orang yang membutuhkan.
Antara lain pengemis dan tukang becak di sekitar sekolah,” paparnya. Sekolah di Kecamatan Ngaliyan ini juga sarat dengan prestasi. Baik yang diperoleh guru, siswa, maupun sekolah.
“Kami telah memenangkan sejumlah kejuaraan, antara lain juara II guru teladan tingkat Kota Semarang dan juara II guru mendongeng dengan gambar tingkat kota,” jelasnya.
Prestasi lain, masuk lima besar prestasi guru tingkat nasional serta menjadi TK Inti dengan akreditasi A. Juga juara I lomba tari siswa tingkat kota, juara II drumband siswa tingkat kecamatan, juara I lomba mewarnai siswa tingkat kota, dan juara II lomba alat musik angklung tingkat kota.
Meski demikian, Hindarwati tak memungkiri kendala. “Mereka masih sangat belia, butuh pendekatan psikologis tertentu,” urainya.
Selain itu, ikatan batin antara guru dengan siswa juga sangat dibutuhkan. “Kami melakukan pendekatan bukan sebagai guru namun sebagai teman. Dengan begitu siswa lebih bisa mengakrabkan diri,” tandasnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.