SEBANYAK 4.115 siswa SD se-Kecamatan Semarang Barat kemarin, Rabu (15/12), secara kolosal melantunkan tembang macapat di Taman Rekreasi Wonderia Semarang. Acara pelestarian budaya Jawa khususnya dalam tembang-tembang macapat tersebut dihelat untuk menumbangkan rekor yang pernah dipecahkan sendiri pada tahun sebelumnya.
Agus Sutrisno Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SD UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat selaku Ketua Panitia mengatakan, rekor Muri untuk nembang macapat terbanyak yang berhasil dicatat pada tahun 2009 diikuti sekitar 2.500 siswa. Tahun ini kegiatan nembang macapat berhasil diikuti peserta lebih banyak lagi, yakni sebanyak 4.115 siswa.
“Ini kali kedua pemecahan rekor nembang macapat secara kolosal terbanyak yang kami lakukan. Hal itu kami lakukan dalam rangka menumbuh kembangkan minat dan kecintaan siswa terhadap kebudayaan Jawa. Utamanya tembang-tembang macapat, sebagai upaya melestarikan budaya Jawa,” jelasnya kepada Harsem, di sela-sela acara.
Kegiatan merupakan rangkaian program kerja KKKS UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat. Acara juga dimeriahkan gebyar pentas seni siswa SD se-UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat. Dalam gelar seni tersebut, sedikitnya ditampilkan delapan pertunjukan seni yang disuguhkan secara apik oleh siswa dari masing-masing daerah binaan (dabin).
“Gebyar seni diikuti delapan peserta dari delapan dabin di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat. Sebelumnya, kami memang meminta masing-masing dabin untuk mengirimkan perwakilannya sebagai peserta dalam gelar seni ini,” ucapnya, yang juga menjabat Kepala Sekolah SDN Bojong Salaman 04.
Dikatakan, pendidikan kesenian dapat menjadi pembelajaran yang dapat mengakomodasi potensi siswa di luar bidang akademik. Pelajaran kesenian tak kalah penting dari pelajaran lain. Karena itu pelajaran kesenian harus terus dikembangkan. Salah satu pengembangannya adalah lewat penyelenggaraan gelar seni.
“Gelar seni ini merupakan satu upaya untuk memberi ruang dan kesempatan bagi siswa dalam mengembangkan potensi diri dan bakat dibidang seni dan ketrampilan. Agar tambah meriah, panitia menyediakan hadiah bagi peserta,” imbuhnya.
Terlihat penuh greget, helatan gelar seni meriah dengan ditampilkannya berbagai macam bentuk seni pertunjukan. Di antaranya sendratari, paduan suara, dan bentuk-bentuk seni pertunjukan teaterikal lainnya oleh siswa.
Berlangsung hingga siang, acara akhirnya ditutup dengan penyerahan hadiah oleh panitia. Dari penilaian yang dilakukan tim juri, hadiah juara pertama diserahkan kepada peserta perwakilan dari Dabin 8, disusul Dabin 2 sebagai juara kedua, dan Dabin 3 sebagai juara ketiga. (sohibun niam/nji)
Agus Sutrisno Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SD UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat selaku Ketua Panitia mengatakan, rekor Muri untuk nembang macapat terbanyak yang berhasil dicatat pada tahun 2009 diikuti sekitar 2.500 siswa. Tahun ini kegiatan nembang macapat berhasil diikuti peserta lebih banyak lagi, yakni sebanyak 4.115 siswa.
“Ini kali kedua pemecahan rekor nembang macapat secara kolosal terbanyak yang kami lakukan. Hal itu kami lakukan dalam rangka menumbuh kembangkan minat dan kecintaan siswa terhadap kebudayaan Jawa. Utamanya tembang-tembang macapat, sebagai upaya melestarikan budaya Jawa,” jelasnya kepada Harsem, di sela-sela acara.
Kegiatan merupakan rangkaian program kerja KKKS UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat. Acara juga dimeriahkan gebyar pentas seni siswa SD se-UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat. Dalam gelar seni tersebut, sedikitnya ditampilkan delapan pertunjukan seni yang disuguhkan secara apik oleh siswa dari masing-masing daerah binaan (dabin).
“Gebyar seni diikuti delapan peserta dari delapan dabin di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat. Sebelumnya, kami memang meminta masing-masing dabin untuk mengirimkan perwakilannya sebagai peserta dalam gelar seni ini,” ucapnya, yang juga menjabat Kepala Sekolah SDN Bojong Salaman 04.
Dikatakan, pendidikan kesenian dapat menjadi pembelajaran yang dapat mengakomodasi potensi siswa di luar bidang akademik. Pelajaran kesenian tak kalah penting dari pelajaran lain. Karena itu pelajaran kesenian harus terus dikembangkan. Salah satu pengembangannya adalah lewat penyelenggaraan gelar seni.
“Gelar seni ini merupakan satu upaya untuk memberi ruang dan kesempatan bagi siswa dalam mengembangkan potensi diri dan bakat dibidang seni dan ketrampilan. Agar tambah meriah, panitia menyediakan hadiah bagi peserta,” imbuhnya.
Terlihat penuh greget, helatan gelar seni meriah dengan ditampilkannya berbagai macam bentuk seni pertunjukan. Di antaranya sendratari, paduan suara, dan bentuk-bentuk seni pertunjukan teaterikal lainnya oleh siswa.
Berlangsung hingga siang, acara akhirnya ditutup dengan penyerahan hadiah oleh panitia. Dari penilaian yang dilakukan tim juri, hadiah juara pertama diserahkan kepada peserta perwakilan dari Dabin 8, disusul Dabin 2 sebagai juara kedua, dan Dabin 3 sebagai juara ketiga. (sohibun niam/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.