Punya soulmate alias teman karib memang menyenangkan. Apalagi jika satu sekolah. Bisa saling bantu sekaligus contek-contekan. Ah, jangan dong.
INTAN, siswa kelas X SMA Negeri 9 Semarang mengaku punya soulmate di kelasnya. Intan mengaku bisa karib banget lantaran ada chemistry dengan Tika. “Tika itu soulmate aku. Nggak tahu kenapa, pokoknya rasanya cocok dan nyaman berteman dengannya,” ujar Intan yang mukim di Gajahmungkur ini.
Keduanya bak kakak beradik saja. Jalan-jalan, shopping, bahkan belajar juga kerap berdua. Intan dan Tika sudah akrab sejak SMP. “Sahabatku itu teman akrab sejak SMP. Sampai sekarang tetap akrab. Pokoknya sudah saling mengerti karakter masing-masing,” terangnya.
Untuk menjaga keakraban, cewek penyuka musik ini mengaku selalu menjaga komunikasi dan membuat pertemuan saat senggang. “Kapanpun aku dan dia kosong, nggak ada kerjaan pasti kita selalu menyempatkan waktu untuk bertemu. Walau hanya jalan-jalan atau muterin mal saja. Yang penting enjoy,” tambahnya.
Bagi Meriana, juga siswa SMA Negeri 9 Semarang, punya soulmate memang menyenangkan. Menurut dia, soulmate adalah teman karib yang bisa diajak berbagi. “Bisa untuk curhat, berbagi ceria atau kesedihan,” ujar siswa yang sudah SMA tapi wajahnya masih imut ini.
Selain itu cewek yang hobi fotografi ini menunjukan kekompakan dengan beraktivitas bareng. Misalnya berburu foto bareng atau cari makan bareng.
Jangan Berlebihan
Menurut Meriana, mempunyai soulmate bagus asal tak berlebihan. “Jangan sampai terkesan eksklusif, apalagi sampai memisahkan diri dengan teman lain. Punya soulmate boleh, tapi harus tetap berbaur dengan teman lain,” ujarnya.
Dia juga berharap, soulmate tidak berkembang menjadi persaingan sesame kelompok siswa. “Jangan sampai musuhan atau kubu-kubuan,” pesannya.
Senada, Anisa siswa SMP Kesatrian 1 Semarang mengatakan tetap membatasi diri dengan soulmate-nya. “Curhat boleh, tapi jangan sampai membuka rahasia pribadi atau keluarga. Sesekali pinjam uang kecil boleh-boleh saja. Misal teman kehabisan ongkos naik angkot, kita pinjami dulu. Atau sesekali nraktir makan di warung, asal jangan berlebihan,” ujarnya.
Dia juga menolak kalau soulmate kerjasama saat ujian. “Tidak boleh contek-contekan saat ujian,” ujarnya.
Sambil menyelam minum air, itulah salah satu peribahasa yang cocok ketika punya soulmate. Salah satunya, belajar bersama. Choirul Anam, siswa MAN 2 Semarang mengaku sering berbagi ilmu dengan teman dekat. “Temanku pintar banget matematika, kalo aku tak paham sering tanya sama dia karena penjelasan dan rumusnya lebih simpel dan ringkas disbanding guru,” tutur pegiat pramuka ini.
Dia menambahkan, mereka kerap sharing masalah sekolah. “Walau kadang obrolannya agak menjengkelkan karena saling mengunggulkan diri masing, tapi aku dan dia tetap bisa bercanda tawa. Paling itu hanya dibuat selingan saja,” terangnya nyengir.
Sedangkan Yuka siswi kelas VI SD Negeri Bangetayu Wetan 03 mengaku memilih punya soulmate yang rumahnya berdekatan. “Jadi kalau main bersama, nggak perlu jauh-jauh dari rumah,” ujarnya.
Tapi nggak semua siswa senang mempunyai soulmate. Danu, siswa SMP Ronggolawe Semarang, salah satunya. “Nggak asyik berteman cuma dengan dua orang. Mending ramai-ramai,” ujar penyuka otomotif ini. (aris wasita widiastuti/nji)
INTAN, siswa kelas X SMA Negeri 9 Semarang mengaku punya soulmate di kelasnya. Intan mengaku bisa karib banget lantaran ada chemistry dengan Tika. “Tika itu soulmate aku. Nggak tahu kenapa, pokoknya rasanya cocok dan nyaman berteman dengannya,” ujar Intan yang mukim di Gajahmungkur ini.
Keduanya bak kakak beradik saja. Jalan-jalan, shopping, bahkan belajar juga kerap berdua. Intan dan Tika sudah akrab sejak SMP. “Sahabatku itu teman akrab sejak SMP. Sampai sekarang tetap akrab. Pokoknya sudah saling mengerti karakter masing-masing,” terangnya.
Untuk menjaga keakraban, cewek penyuka musik ini mengaku selalu menjaga komunikasi dan membuat pertemuan saat senggang. “Kapanpun aku dan dia kosong, nggak ada kerjaan pasti kita selalu menyempatkan waktu untuk bertemu. Walau hanya jalan-jalan atau muterin mal saja. Yang penting enjoy,” tambahnya.
Bagi Meriana, juga siswa SMA Negeri 9 Semarang, punya soulmate memang menyenangkan. Menurut dia, soulmate adalah teman karib yang bisa diajak berbagi. “Bisa untuk curhat, berbagi ceria atau kesedihan,” ujar siswa yang sudah SMA tapi wajahnya masih imut ini.
Selain itu cewek yang hobi fotografi ini menunjukan kekompakan dengan beraktivitas bareng. Misalnya berburu foto bareng atau cari makan bareng.
Jangan Berlebihan
Menurut Meriana, mempunyai soulmate bagus asal tak berlebihan. “Jangan sampai terkesan eksklusif, apalagi sampai memisahkan diri dengan teman lain. Punya soulmate boleh, tapi harus tetap berbaur dengan teman lain,” ujarnya.
Dia juga berharap, soulmate tidak berkembang menjadi persaingan sesame kelompok siswa. “Jangan sampai musuhan atau kubu-kubuan,” pesannya.
Senada, Anisa siswa SMP Kesatrian 1 Semarang mengatakan tetap membatasi diri dengan soulmate-nya. “Curhat boleh, tapi jangan sampai membuka rahasia pribadi atau keluarga. Sesekali pinjam uang kecil boleh-boleh saja. Misal teman kehabisan ongkos naik angkot, kita pinjami dulu. Atau sesekali nraktir makan di warung, asal jangan berlebihan,” ujarnya.
Dia juga menolak kalau soulmate kerjasama saat ujian. “Tidak boleh contek-contekan saat ujian,” ujarnya.
Sambil menyelam minum air, itulah salah satu peribahasa yang cocok ketika punya soulmate. Salah satunya, belajar bersama. Choirul Anam, siswa MAN 2 Semarang mengaku sering berbagi ilmu dengan teman dekat. “Temanku pintar banget matematika, kalo aku tak paham sering tanya sama dia karena penjelasan dan rumusnya lebih simpel dan ringkas disbanding guru,” tutur pegiat pramuka ini.
Dia menambahkan, mereka kerap sharing masalah sekolah. “Walau kadang obrolannya agak menjengkelkan karena saling mengunggulkan diri masing, tapi aku dan dia tetap bisa bercanda tawa. Paling itu hanya dibuat selingan saja,” terangnya nyengir.
Sedangkan Yuka siswi kelas VI SD Negeri Bangetayu Wetan 03 mengaku memilih punya soulmate yang rumahnya berdekatan. “Jadi kalau main bersama, nggak perlu jauh-jauh dari rumah,” ujarnya.
Tapi nggak semua siswa senang mempunyai soulmate. Danu, siswa SMP Ronggolawe Semarang, salah satunya. “Nggak asyik berteman cuma dengan dua orang. Mending ramai-ramai,” ujar penyuka otomotif ini. (aris wasita widiastuti/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.