Home » , » Senasib Jadi Korban TMT

Senasib Jadi Korban TMT

Written By Harian Semarang on Sabtu, 04 Desember 2010 | 07.47

BERAWAL dari sama-sama pernah dikhianati sahabat, akhirnya mereka malah klop menjadi sepasang sahabat. Itulah yang dialami Anisa (14) dan Salsa (14). Siswa kelas II SMP Kesatrian 1 ini sudah bersahabat sejak dua tahun lalu. “Kami kenal di sekolah ini. Saat itu kami sama-sama belum punya teman. Terus ketemuan dan langsung klop,” jelas Anisa kepada Harsem, kemarin.

Dikatakan, mereka merasa cocok karena setiap apapun yang menjadi sikap mereka, selalu dijaga agar tak menyinggung perasaan yang lain. “Kami berusaha selalu menjaga sikap dan ucapan agar tak saling menyinggung. Itulah salah satu yang membuat kami merasa selalu cocok,” tambahnya.

Selama kurun waktu dua tahun itu, Anisa maupun Salsa tak pernah bertengkar. “Jangan sampai lah, karena kami sudah sama-sama trauma putus hubungan dengan sahabat. Jangan sampai kejadian lagi,” kata Anisa yang diamini Salsa.

Anisa menceritakan, saat dirinya masih duduk di bangku SD, dia pernah dikhianati sahabat gara-gara hal sepele. “Bagi saya itu sepele, karena hanya masalah cowok. Jadi dia itu TMT (Temen Makan Temen). Dia suka sama cowok yang saya sukai juga. Terus dia malah jadi tertutup dan menjauhi saya. Padahal dia tahu saya suka lebih dulu,” paparnya.

Anisa juga mengaku tak ingin memiliki sahabat dengan sifat yang munafik. “Kalau di depan saya ngomongnya yang baik-baik, tapi kalau di belakang malah ngomongin saya. Padahal kami sudah sahabatan sampai empat tahun lho,” ceritanya.

Sementara itu, Salsa juga mengaku memiliki pengalaman yang hampir mirip dengan Anisa. “Dulu saya pernah punya sahabat. Kami putus gara-gara dia juga menyukai cowok yang saya sukai. Yang lebih menjengkelkan, ternyata mereka sudah pacaran tapi nggak bilang-bilang. Padahal kami sudah sahabatan tiga tahun,” aku dia.

Meki Anisa dan Salsa mengaku bersahabat, mereka memiliki batasan-batasan curhat. “Yang biasa kami curhatkan biasanya masalah sekolah dan cowok. Tidak pernah menyangkut keluarga,” papar Anisa.

Salsa juga mengatakan, kegiatan mereka sebagai sepasang sahabat biasanya diisi dengan jalan-jalan ke mal atau saling mengunjungi rumah masing-masing. “Kami sudah mengenal orang tua satu sama lain. Itu juga yang bikin kami merasa cocok menjadi sahabat. Selain itu kadang kalau makan bareng, kita gantian nraktir,” terangnya.

Mereka juga mengatakan, sering menggunakan fasilitas situs jejaring sosial facebook untuk berkomunikasi. “Malah kalau yang itu lebih seru karena teman-teman yang lain ikut memberikan komentar terhadap status kita,” jelasnya.

Anisa mengaku sangat menyukai bersahabat dengan Salsa karena merasa cocok saat diajak bercerita. “Salsa kalau saya ajak cerita selalu nyambung, jadi enak aja kalau pas sharing-sharing gitu,” imbuhnya.

Begitu pula dengan Salsa, dirinya merasa cocok bersahabat dengan Anisa karena baginya Anisa adalah sosok yang cukup dewasa. “Kadang kalau saya harus pergi ke suatu tempat seorang diri, saya sering minta ditemani Anisa. Dia selalu mau menemani saya,” tambahnya.
Kedua sahabat ini juga berharap hubungan mereka selalu baik. “Karena kami nggak pernah saling merugikan. Kalau ada pelajaran yang tak saya pahami, saya tanya ke Anisa, begitu sebaliknya,” pungkasnya. (aris wasita widiastuti/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger