Hadapi UN dengan Khataman Alquran

doa bersama dan khataman qur'an

Untuk melecut motivasi menghadapi Ujian Nasional, siswa diajak mengikuti wisata religi. Kegiatan dimeriahkan khataman Alquran.

SEBAGAI persiapan menghadapi Ujian Nasional, UPTD Pendidikan Kecamatan Pedurungan mengajak seluruh siswa kelas VI SD di wilayahnya melakukan doa bersama sekaligus wisata religi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Kegiatan diadakan Sabtu (19/3).

Salah satu panitia acara yang juga ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Pedurungan, Pertiwi Riyanti mengatakan, acara diikuti sekitar 900 siswa dari SD negeri dan swasta. “Yang kami libatkan hanya siswa kelas enam. Karena mereka yang akan menghadapi Ujian Nasional pada Mei mendatang,” jelasnya kepada Harsem di sela acara.

Selain doa bersama, sekitar 200 siswa membaca Alquran secara bergantian hingga tuntas 30 juz (khataman). Pertiwi menjelaskan, tradisi sudah berjalan selama 10 tahun. “Namun sebelum MAJT dibangun, kami melakukannya di beberapa masjid di Kecamatan Pedurungan secara berpindah-pindah. Setelah MAJT dibangun, kami selalu melakukannya di sini,” ungkapnya.

Dipilihnya MAJT tentu karena masjid tersebut menjadi kebanggaan warga Semarang. “Selain itu karena sarana dan prasarana juga sangat lengkap. Dan yang pasti, siswa bisa sekaligus melakukan wisata religi di masjid ini,” terangnya.

Perihal khataman Alquran, tujuannya adalah agar siswa lebih mengamalkan dan memahami arti ayat-ayat suci Alquran. “Jadi kalau bisa jangan hanya bisa membaca, namun juga mengerti artinya,” imbuhnya.

Sementara, Kepala UPTD Kecamatan Pedurungan, Siswoyo Hendro mengatakan, khotmil Quran ini dilakukan agar siswa bisa menjadikan kitab suci tersebut sebagai petunjuk. “Agar anak sedini mungkin mengamalkan dan mengimplementasikan kitab suci tersebut,” paparnya.

Kitab suci juga merupakan pondasi ke depan sebagai anak bangsa yang bermartabat dan berkualitas. “Yaitu memiliki keimanan kuat, dapat melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim, dan suatu saat bisa menjadi pemimpin berkualitas,” tandasnya.

Siswoyo mengatakan acara juga dimaksudkan sebagai doa bersama untuk menghadapi UN. Kegiatan juga dengan melibatkan semua guru dan staf UPTD. “Selain kegiatan ini, di setiap sekolah juga siadakan doa bersama yang melibatkan orangtua siswa, komite sekolah, seluruh siswa dan guru. Jadi kegiatan ini sebagi pelengkap,” jelasnya.

Dirinya juga mengungkapkan, keberhasilan siswa dalam UN juga merupakan keberhasilan guru. “Dan keberhasilan guru dan siswa adalah kebahagiaan kami. Jadi kami merasa berkewajiban mendukung perjuangan mereka, salah satunya dengan mengadakan doa bersama dan khotmil Quran ini,” pungkasnya. (nji)

HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI