MESKI peringkat tryout stagnan, namun nilai yang diperoleh siswa menunjukkan peningkatan. Karena itulah SD Sultan Agung terus melakukan pemadatan materi. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SD Sultan Agung Muh Khasbullah kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu. Dirinya mengungkapkan, pemadatan materi selalu dilakukan sekolah, utamanya guru kelas enam.
“Pemadatan materi mulai dari KBM (Kegiatan belajar Mengajar) yang memang sudah sesuai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Seperti halnya sekolah lain, kami juga mengadakan tambahan jam pelajaran mulai Senin hingga Jumat,” ujarnya.
Untuk tambahan jam pelajaran, SD Sultan Agung menerapkan jam tambahan di dua sesi. Sekolah mengadakan jam ke-0, namun ada juga tambahan jam pelajaran usai KBM. Jadi sehari siswa belajar mulai pukul 06.15 hingga 16.00. ”Tambahan jam ini kami lakukan sejak awal tahun ajaran, jadi saat mereka mulai masuk kelas enam,” tukasnya.
Dikatakan, selain itu siswa juga selalu diikutkan tryout. “Ada yang mengikuti program dari UPTD, namun ada juga yang kami lakukan secara mandiri,” imbuhnya.
Dijelaskan, tryout yang diadakan sejumlah SMP juga diikuti siswa. “Semakin sering latihan mengerjakan soal, semakin siap juga siswa menghadapi Ujian Nasional,” ujarnya.
Dikatakan, peringkat SD Sultan Agung masih belum meningkat. “Namun nilai yang diperoleh siswa mengalami kenaikan sangat baik. Perihal peringkat yang masih stagnan, mungkin karena sekolah lain nilainya juga naik,” terangnya.
Hingga saat ini, diakuinya masih ada sejumlah siswa yang membutuhkan pembinaan khusus dari sekolah. “Mereka belum bisa dikatakan siap mengikuti Ujian Nasional. Untuk itulah kami perlu melakukan pembinaan dan bimbingan. Jumlah siswa kategori ini sekitar 10%,” paparnya.
Selanjutnya, untuk membimbing siswa, sekolah tak hanya mengandalkan pelajaran dari guru. “Kami ingin mereka tidak hanya berkonstrasi belajar di sekolah namun juga di rumah. Oleh karena itu, setiap siswa kami beri buku panduan Ujian Nasional agar bisa belajar sendiri di rumah,” bebernya.
Sesuai dengan kesepakatan, orangtua siswa membeli buku panduan dengan diskon 50% dari harga buku. “Itu memang kesepakatan antara kami dengan orangtua siswa,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk persiapan mental, sekolah juga melibatkan orangtua siswa dalam persiapan Ujian Nasional mendatang. “Kami melibatkan siswa dalam doa bersama atau mujahadah. Bahkan orangtua banyak memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk beberapa hal, yang pastinya terkait pendidikan dan persiapan ujian ini,” jelasnya.
Untuk kendala, dijelaskannya tak ada kendala berarti. “Tidak ada hambatan dan kendala, yang terpenting adalah persiapan terus dilakukan. Pada ujian nanti kami mengikutkan 43 siswa,” tandasnya. (awi/nji)
“Pemadatan materi mulai dari KBM (Kegiatan belajar Mengajar) yang memang sudah sesuai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Seperti halnya sekolah lain, kami juga mengadakan tambahan jam pelajaran mulai Senin hingga Jumat,” ujarnya.
Untuk tambahan jam pelajaran, SD Sultan Agung menerapkan jam tambahan di dua sesi. Sekolah mengadakan jam ke-0, namun ada juga tambahan jam pelajaran usai KBM. Jadi sehari siswa belajar mulai pukul 06.15 hingga 16.00. ”Tambahan jam ini kami lakukan sejak awal tahun ajaran, jadi saat mereka mulai masuk kelas enam,” tukasnya.
Dikatakan, selain itu siswa juga selalu diikutkan tryout. “Ada yang mengikuti program dari UPTD, namun ada juga yang kami lakukan secara mandiri,” imbuhnya.
Dijelaskan, tryout yang diadakan sejumlah SMP juga diikuti siswa. “Semakin sering latihan mengerjakan soal, semakin siap juga siswa menghadapi Ujian Nasional,” ujarnya.
Dikatakan, peringkat SD Sultan Agung masih belum meningkat. “Namun nilai yang diperoleh siswa mengalami kenaikan sangat baik. Perihal peringkat yang masih stagnan, mungkin karena sekolah lain nilainya juga naik,” terangnya.
Hingga saat ini, diakuinya masih ada sejumlah siswa yang membutuhkan pembinaan khusus dari sekolah. “Mereka belum bisa dikatakan siap mengikuti Ujian Nasional. Untuk itulah kami perlu melakukan pembinaan dan bimbingan. Jumlah siswa kategori ini sekitar 10%,” paparnya.
Selanjutnya, untuk membimbing siswa, sekolah tak hanya mengandalkan pelajaran dari guru. “Kami ingin mereka tidak hanya berkonstrasi belajar di sekolah namun juga di rumah. Oleh karena itu, setiap siswa kami beri buku panduan Ujian Nasional agar bisa belajar sendiri di rumah,” bebernya.
Sesuai dengan kesepakatan, orangtua siswa membeli buku panduan dengan diskon 50% dari harga buku. “Itu memang kesepakatan antara kami dengan orangtua siswa,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk persiapan mental, sekolah juga melibatkan orangtua siswa dalam persiapan Ujian Nasional mendatang. “Kami melibatkan siswa dalam doa bersama atau mujahadah. Bahkan orangtua banyak memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk beberapa hal, yang pastinya terkait pendidikan dan persiapan ujian ini,” jelasnya.
Untuk kendala, dijelaskannya tak ada kendala berarti. “Tidak ada hambatan dan kendala, yang terpenting adalah persiapan terus dilakukan. Pada ujian nanti kami mengikutkan 43 siswa,” tandasnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.