PEMINAT jurusan bahasa pada jenjang SMA dan sederajat di Kota Semarang dinilai masih minim. Hal itu dapat dibuktikan dari jumlah kelas jurusan bahasa di sekolah yang relatif lebih sedikit dibandingkan jurusan lain seperti IPA dan IPS.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang Bunyamin mengatakan, jurusan bahasa sebenarnya memiliki potensi sama besar seperti jurusan lain. “Namun, siswa yang masuk jurusan bahasa tergolong sedikit. Kalau dihitung, yang benar-benar minat masuk paling berapa. Selebihnya karena tidak bisa masuk IPA atau IPS. Atau tidak mau masuk jurusan tertentu dan akhirnya masuk bahasa,” jelasnya, kemarin.
Peringkat jurusan bahasa pada UN tahun lalu, ia menambahkan, kurang menggembirakan. Pada UN 2010 lalu kelompok SMA program bahasa menduduki peringkat 26 se-Jateng. “Padahal untuk jurusan lain, IPA misalnya, Kota Semarang menduduki peringkat delapan. Adapun untuk jurusan IPS meraih peringkat enam, sedangkan SMK menduduki peringkat tujuh se-Jateng,” jelasnya.
Melihat minimnya peminat maupun prestasi jurusan bahasa, lanjutnya perlu dilakukan evaluasi. Agar minat siswa masuk jurusan bahasa meningkat. “Sangat penting untuk meningkatkan minat masuk ke jurusan bahasa di tingkat SMA dan sederajat. Ini juga berpengaruh pada prestasi UN,” katanya.
Terkait tenaga pendidik, menurutnya sudah tersedia sesuai sesuai kualifikasi. Semua sesuai latar belakangnya. ”Misalkan untuk Bahasa Perancis, ya dari S-1 Bahasa Perancis. Begitu juga dengan guru bahasa lainnya,” paparnya.
Ke depan, Disdik akan melakukan berbagai langkah untuk memajukan program bahasa. Sebab, potensi yang dimiliki jurusan tersebut juga setara dengan sejumlah jurusan lainnya. Di antaranya dengan penguatan kompetensi guru sesuai standar kompetensi lulusan (SKL) yang ada dan beberapa program pengembangan lagi lainnya.
“Hal itu akan kami lakukan, mengingat jurusan bahasa sangat prospektif di dunia kerja. Seperti dalam bidang seni, pariwisata, dan dunia industri lainnya,” tandasnya. (sna/nji)
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang Bunyamin mengatakan, jurusan bahasa sebenarnya memiliki potensi sama besar seperti jurusan lain. “Namun, siswa yang masuk jurusan bahasa tergolong sedikit. Kalau dihitung, yang benar-benar minat masuk paling berapa. Selebihnya karena tidak bisa masuk IPA atau IPS. Atau tidak mau masuk jurusan tertentu dan akhirnya masuk bahasa,” jelasnya, kemarin.
Peringkat jurusan bahasa pada UN tahun lalu, ia menambahkan, kurang menggembirakan. Pada UN 2010 lalu kelompok SMA program bahasa menduduki peringkat 26 se-Jateng. “Padahal untuk jurusan lain, IPA misalnya, Kota Semarang menduduki peringkat delapan. Adapun untuk jurusan IPS meraih peringkat enam, sedangkan SMK menduduki peringkat tujuh se-Jateng,” jelasnya.
Melihat minimnya peminat maupun prestasi jurusan bahasa, lanjutnya perlu dilakukan evaluasi. Agar minat siswa masuk jurusan bahasa meningkat. “Sangat penting untuk meningkatkan minat masuk ke jurusan bahasa di tingkat SMA dan sederajat. Ini juga berpengaruh pada prestasi UN,” katanya.
Terkait tenaga pendidik, menurutnya sudah tersedia sesuai sesuai kualifikasi. Semua sesuai latar belakangnya. ”Misalkan untuk Bahasa Perancis, ya dari S-1 Bahasa Perancis. Begitu juga dengan guru bahasa lainnya,” paparnya.
Ke depan, Disdik akan melakukan berbagai langkah untuk memajukan program bahasa. Sebab, potensi yang dimiliki jurusan tersebut juga setara dengan sejumlah jurusan lainnya. Di antaranya dengan penguatan kompetensi guru sesuai standar kompetensi lulusan (SKL) yang ada dan beberapa program pengembangan lagi lainnya.
“Hal itu akan kami lakukan, mengingat jurusan bahasa sangat prospektif di dunia kerja. Seperti dalam bidang seni, pariwisata, dan dunia industri lainnya,” tandasnya. (sna/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.