SEBAGAI persiapan Ujian Nasional, setiap hari SDN Sambirejo 02 memberikan pelajaran tambahan. Kepala Sekolah Ahmad Yunus mengatakan, tambahan jam pelajaran diberikan satu jam, mulai pukul satu siang . “Kami ingin mematangkan siswa menghadapi ujian. Salah satunya dengan memperkaya materi,” jelasnya saat ditemui Harsem di ruang kerjanya.
Selain menambah jam pelajaran, seperti halnya sekolah lain, SDN Sambirejo 02 juga mengadakan tryout. “Kami sudah mengadakan tryout tiga kali, hasilnya cukup baik,” katanya.
Pada tryout pertama, hasil yang diperoleh siswa kurang memenuhi target. Namun pada tryout kedua, hasilnya lebih baik. “Dua tryout diadakan UPTD Pendidikan Kecamatan Gayamsari, adapun yang sekali diadakan Paguyuban Guru Kelas VI se-Kecamatan Gayamsari,” ujarnya.
Sebetulnya, Paguyuban sudah membuat dua set naskah soal, namun hanya satu soal digunakan. “Naskah lain diberikan kepada guru setiap sekolah. Bisa digunakan untuk tryout mandiri atau dibagikan kepada siswa sebagai bekal belajar di rumah,” paparnya.
Sekolah juga sudah menghimbau siswa mengikuti tryout yang diadakan pihak luar. “Sebentar lagi siswa akan mengikuti tryout yang diadakan SMP Institut Indonesia. Biaya ditanggung sekolah, siswa dibebaskan dari segala biaya,” urainya.
Dijelaskannya, sebetulnya banyak SMP yang menawari tryout, namun tak semua diikuti. “Karena tidak gratis, harus membayar Rp 5 ribu – 10 ribu per siswa,” terangnya.
“Tak semua siswa dari keluarga berkecukupan. Tidak mungkin kami memaksa siswa mengikuti tryout berbayar,” imbuhnya.
Diakuinya, masih banyak siswa yang prestasinya di bawah rata-rata. “Ada sekitar 30% siswa yang butuh perhatian khusus. Kami akan mendampingi mereka hingga siap menghadapi ujian,” kata dia.
Penyebab rendahnya prestasi, menurut Yunus karena kurangnya dukungan orangtua. “Ada juga siswa yang sebelumnya tergolong pandai, namun semenjak orangtuanya bercerai dia menjadi down. Akibatnya, nilainya anjlok karena sedih dengan keadaan keluarganya,” bebernya.
Guru juga memberikan remidi kepada siswa yang lemah. “Juga ada program pengayaan,” pungkasnya. (awi/nji)
Selain menambah jam pelajaran, seperti halnya sekolah lain, SDN Sambirejo 02 juga mengadakan tryout. “Kami sudah mengadakan tryout tiga kali, hasilnya cukup baik,” katanya.
Pada tryout pertama, hasil yang diperoleh siswa kurang memenuhi target. Namun pada tryout kedua, hasilnya lebih baik. “Dua tryout diadakan UPTD Pendidikan Kecamatan Gayamsari, adapun yang sekali diadakan Paguyuban Guru Kelas VI se-Kecamatan Gayamsari,” ujarnya.
Sebetulnya, Paguyuban sudah membuat dua set naskah soal, namun hanya satu soal digunakan. “Naskah lain diberikan kepada guru setiap sekolah. Bisa digunakan untuk tryout mandiri atau dibagikan kepada siswa sebagai bekal belajar di rumah,” paparnya.
Sekolah juga sudah menghimbau siswa mengikuti tryout yang diadakan pihak luar. “Sebentar lagi siswa akan mengikuti tryout yang diadakan SMP Institut Indonesia. Biaya ditanggung sekolah, siswa dibebaskan dari segala biaya,” urainya.
Dijelaskannya, sebetulnya banyak SMP yang menawari tryout, namun tak semua diikuti. “Karena tidak gratis, harus membayar Rp 5 ribu – 10 ribu per siswa,” terangnya.
“Tak semua siswa dari keluarga berkecukupan. Tidak mungkin kami memaksa siswa mengikuti tryout berbayar,” imbuhnya.
Diakuinya, masih banyak siswa yang prestasinya di bawah rata-rata. “Ada sekitar 30% siswa yang butuh perhatian khusus. Kami akan mendampingi mereka hingga siap menghadapi ujian,” kata dia.
Penyebab rendahnya prestasi, menurut Yunus karena kurangnya dukungan orangtua. “Ada juga siswa yang sebelumnya tergolong pandai, namun semenjak orangtuanya bercerai dia menjadi down. Akibatnya, nilainya anjlok karena sedih dengan keadaan keluarganya,” bebernya.
Guru juga memberikan remidi kepada siswa yang lemah. “Juga ada program pengayaan,” pungkasnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.