Ketua Yayasan Wahid Hasyim Semarang H Suwanto, Rektor Unwahas Noor Ahmad, bersama sejumlah dosen, mahasiswa dan para tamu undangan hadir dalam acara tersebut. Rois Syuriyah PCNU Kota Semarang KH. Shodiq Hamzah menjadi pembicara dalam mauidhoh hasanah.
Kiai Shodiq dalam mauidhoh-nya menyampaikan, civitas akademika harus selalu bersikap sabar dalam menghadapi masalah. Baik yang berkaitan dengan mahasiswa, pegawai, pimpinan fakultas dan universitas, juga dengan pihak penyelenggara pendididikan yaitu yayasan.
Dia katakan, kesabaran akan membuat keadaan tetap baik dan semakin bagus. Sehingga keinginan untuk memajukan Unwahas sebagai perguruan tinggi yang maju akan cepat tercapai.
“Kunci sukses utama adalah sabar. Kesabaran itu senjata utama dalam menyelenggarakan pendidikan. Sebab yang diurus adalah manusia, jadi harus selalu lapang dada,” wasiat dia.
Sementara, Rektor Noor Achmad dalam sambutannya mengajak seluruh keluarga besar Unwahas untuk eling (mengingat) sejarah Unwahas yang didirikan oleh dan dengan dukungan para ulama dan struktural NU. Ia juga mengajak mengingat lagi amanat para kiai untuk selalu memajukan pendiidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama.
“Universitas ini didirikan di bawah Naungan NU pada tahun 2000. Kita patut bersyukur sekarang telah menjadi universitas unggulan dan dijadikan proyek percontohan lembaga pendidikan tinggi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” tuturnya.
Kepada para dosen dan mahasiswa ia juga berpesan agar selalu berdoa dan berusaha memajukan Unwahas. Dengan semangat dan kerja keras sungguh-sungguh, lanjutnya, Unwahas akan menjadi perguruan tinggi yang berkembang pesat dan besar di masa mendatang.
Dia paparkan, perkembangan Unwahas telah baik. Terbukti jurusan terus bertambah dan diminati mahasiswa. Yaitu program studi profesi apoteker (Sp1), Pendidikan Anak Usia Dini (S1), Teknologi Informasi (S1) dan Ekonomi Islam (S1).
Senada, Ketua Yayasan Wahid Hasyim H Soewanto juga memberikan sambutan yang intinya mengajak seluruh warga Unwahas bersungguh-sungguh dan amanah dalam mengemban tugas.
Ia menekankan pentingnya sikap amanah. Sebab jika tidak amanah, segala persoalan bisa rusak dan sulit diperbaiki. Acara diakhiri dengan pembacaan Manaqib Syeh Abdul Qodir dipimpin Drs.KH Dzikron Abdullah. (moi/nji)
Kiai Shodiq dalam mauidhoh-nya menyampaikan, civitas akademika harus selalu bersikap sabar dalam menghadapi masalah. Baik yang berkaitan dengan mahasiswa, pegawai, pimpinan fakultas dan universitas, juga dengan pihak penyelenggara pendididikan yaitu yayasan.
Dia katakan, kesabaran akan membuat keadaan tetap baik dan semakin bagus. Sehingga keinginan untuk memajukan Unwahas sebagai perguruan tinggi yang maju akan cepat tercapai.
“Kunci sukses utama adalah sabar. Kesabaran itu senjata utama dalam menyelenggarakan pendidikan. Sebab yang diurus adalah manusia, jadi harus selalu lapang dada,” wasiat dia.
Sementara, Rektor Noor Achmad dalam sambutannya mengajak seluruh keluarga besar Unwahas untuk eling (mengingat) sejarah Unwahas yang didirikan oleh dan dengan dukungan para ulama dan struktural NU. Ia juga mengajak mengingat lagi amanat para kiai untuk selalu memajukan pendiidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama.
“Universitas ini didirikan di bawah Naungan NU pada tahun 2000. Kita patut bersyukur sekarang telah menjadi universitas unggulan dan dijadikan proyek percontohan lembaga pendidikan tinggi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” tuturnya.
Kepada para dosen dan mahasiswa ia juga berpesan agar selalu berdoa dan berusaha memajukan Unwahas. Dengan semangat dan kerja keras sungguh-sungguh, lanjutnya, Unwahas akan menjadi perguruan tinggi yang berkembang pesat dan besar di masa mendatang.
Dia paparkan, perkembangan Unwahas telah baik. Terbukti jurusan terus bertambah dan diminati mahasiswa. Yaitu program studi profesi apoteker (Sp1), Pendidikan Anak Usia Dini (S1), Teknologi Informasi (S1) dan Ekonomi Islam (S1).
Senada, Ketua Yayasan Wahid Hasyim H Soewanto juga memberikan sambutan yang intinya mengajak seluruh warga Unwahas bersungguh-sungguh dan amanah dalam mengemban tugas.
Ia menekankan pentingnya sikap amanah. Sebab jika tidak amanah, segala persoalan bisa rusak dan sulit diperbaiki. Acara diakhiri dengan pembacaan Manaqib Syeh Abdul Qodir dipimpin Drs.KH Dzikron Abdullah. (moi/nji)
HARSEM/M ICHWAN
Ketua Yayasan Wahid Hasyim Semarang H Suwanto memberikan tumpeng kepada rektor Unwahas Noor Ahmad.
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.