Home » » Kepala Sekolah Belajar Pendidikan Karakter

Kepala Sekolah Belajar Pendidikan Karakter

Written By encus unyu-unyu banggedt on Kamis, 11 Agustus 2011 | 13.44

SEBANYAK 93 kepala sekolah madrasah ibtidaiyah (MI) dan raudatul athfal (RA) dari 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengunjungi SMP IT Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB), Jl Panda Barat 44, Palebon Semarang. Mereka datang untuk belajar penerapan pendidikan karakter.
 “Kunjungan merupakan bagian dari kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) yang diselenggarakan tujuh hari oleh Kementerian Agama,” jelas Listyaning Sumardiyani sebagai fasilitator.
Penyelenggaraan diklat, dikatakannya, untuk mempertajam visi dan misi sekolah. Khususnya  dalam penerapan pendidikan karakter sesuai kebijakan Kementerian Agama (Kemenag). “Kepala Sekolah sebagai pemegang kendali harus punya grand design pendidikan karakter sesuai kebijakan Kemenag,” imbuhnya.
Sementara kunjungan ke SMP IT PAPB, dikatakannya, dimaksudkan agar semua kepala yang mengikuti diklat bisa belajar dan melihat langsung bagaimana penerapan pendidikan karakter di sekolah percontohan tersebut. Selain itu, pelatihan juga untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah. “Diharapkan, setelah kunjungan ini kepala sekolah termotivasi menerapkan pendidikan karakter di sekolah masing-masing,” tukasnya.
Kepala Sekolah SMP IT PAPB Semarang, Ramelan menerangkan, penerapan pendidikan karakter di sekolahnya sebenarnya sudah lama dilakukan, yaitu mulai sejak pendirian sekolah pada 2004 silam. “Namun dulu belum dibalut dengan istilah formal pendidikan karakter seperti sekarang ini,” ucapnya.
Ia menyebutkan, ada lima fokus utama implementasi kurikulum pendidikan karakter yang diterapkan sekolahnya. Di antaranya religius, nasionalisme, kejujuran, dan kepedulian sosial. Ada satu nilai lagi, namun Ramelan mengaku lupa.
Adapun penerapannya dilakukan dengan model pembiasaan, seperti membiasakan guru menyambut siswa saat masuk kelas, membiasakan siswa shalat Dhuha dan shalat Dhuhur berjamaah, upacara bendera, dan penanaman rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
“Selain itu, kami juga terus mengupayakan pengembangan daya kreativitas dan kemandirian siswa, di antaranya dengan melatih siswa membuat yoghurt dan barang-barang kerajinan yang memiliki nilai jual,”  tandasnya. (sna/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger