HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI Para siswa mengisi waktu istirahat dengan bermain sepakbola di halaman sekolah |
Oleh Aris Wasita Widiastuti
BULAN Ramadan tak berarti lemas dan lesu. Contohnya, siswa MI Attaqwa Semarang tetap bermain sepakbola pada jam istirahat.
MENURUT Kepala Sekolah Muhammad Sya’roni, dengan aktif berkegiatan siswa menjadi tak merasa lapar. Jadwal kegiatan sekolah selama Ramadan juga tetap padat. Siswa wajib mengikuti beberapa kegiatan sekolah yang mengacu kurikulum Departemen Agama. “Kegiatan tersebut antara lain pembelajaran pagi, sholat dhuha, serta dilanjutkan ceramah dari ustad yang sengaja kami datangkan dari luar sekolah,” jelasnya.
Selain itu, ada pula tadarus bersama, juga diikuti siswa. “Setelah itu pada jam sebelum pulang, kami adakan sholat dhuhur berjamaah, semua siswa wajib mengikuti,” jelasnya.
BULAN Ramadan tak berarti lemas dan lesu. Contohnya, siswa MI Attaqwa Semarang tetap bermain sepakbola pada jam istirahat.
MENURUT Kepala Sekolah Muhammad Sya’roni, dengan aktif berkegiatan siswa menjadi tak merasa lapar. Jadwal kegiatan sekolah selama Ramadan juga tetap padat. Siswa wajib mengikuti beberapa kegiatan sekolah yang mengacu kurikulum Departemen Agama. “Kegiatan tersebut antara lain pembelajaran pagi, sholat dhuha, serta dilanjutkan ceramah dari ustad yang sengaja kami datangkan dari luar sekolah,” jelasnya.
Selain itu, ada pula tadarus bersama, juga diikuti siswa. “Setelah itu pada jam sebelum pulang, kami adakan sholat dhuhur berjamaah, semua siswa wajib mengikuti,” jelasnya.
Dikatakansudah banyak siswa yang menjalankan puasa sehari penuh. “Hampir semua siswa kelas tiga hingga kelas enam sudah menjalankan puasa. Namun siswa kelas I dan II baru sebagian. Ada yang puasa beduk (setengah hari), ada pula yang belum puasa,” kata dia.
Diakuinya, sebelumnya pihak sekolah sudah memberikan materi mengenai arti puasa. Juga syarat orang yang sudah diwajibkan puasa. “Siswa kelas III hingga VI sudah mengerti arti puasa sehingga merasa wajib menjalankan ibadah puasa,” terangnya.
Materi puasa diberikan dalam mata pelajaran (mapel) fikih. “Kalau belajar tentang fikih itu kan berarti belajar tentang hukum Islam. Salah satu materi yang kami berikan yaitu puasa,” ungkapnya.
Dijelaskan, kegiatan siswa di bulan Ramadan tak sebanyak di hari biasa. “Di bulan Ramadan kami melihat siswa meningkat ibadahnya. Itu membuat kami bangga,” jelasnya.
Namun demikian, kegiatan lain misalnya bermain sepakbola tidak berkurang sama sekali. “Kalau istirahat mereka tetap bermain seperti biasa, justru itu kan menghilangkan rasa lemas dan lapar,” jelasnya.
Untuk emmandu siswa, sekolah membagikan buka pedoman. Buku itu memuat catatan ibadah yang dilakukan masing-masing siswa. “Dari 115 siswa yang kami miliki, lebih dari setengahnya sudah menjalankan ibadah puasa,” kata dia.
Jam pelajaran sekolah juga dikurangi dari hari biasanya. “Kalau di hari biasa mereka pulang pukul 13.15. Sedangkan di bulan Ramadan mereka pulang pukul 12.00. Ini mengacu aturan Kementerian Agama Kota Semarang,” jelasnya.
Pihak sekolah juga merencanakan akan mengadakan pesantren kilat. “Akan kami adakan selama satu hari pada 24 Agustus mendatang. Pesantren diadakan selama satu hari penuh,” tandasnya. (nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.