Home » , , , » Ramadan di TK PGRI 16 Semarang (upper) Ngakunya Puasa, Tapi Asyik Menyantap Bekal

Ramadan di TK PGRI 16 Semarang (upper) Ngakunya Puasa, Tapi Asyik Menyantap Bekal

Written By Arind on Kamis, 11 Agustus 2011 | 13.56

HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI
Siswa TK PGRI 16 Semarang mengikuti pelajaran
ULAH anak kecil yang masih polos memang kerap mengundang senyum. Seperti terjadi di TK PGRI 16 Semarang. Selama bulan Ramadan, para guru mendapat “bonus” kebahagiaan menyaksikan “kelakuan” anak didiknya yang memantik senyum dikulum.

“Anak kecil kadang masih belum mudheng. Ketika ditanya oleh guru apakah mengerti puasa, banyak yang menjawab mengerti. Bahkan ada yang dengan percaya diri bilang dia puasa penuh,” ungkap Kepala TK Yuni Susilowati.

Namun tak berapa lama kemudian, siswa yang bersangkutan menyantap bekal yang dibawanya dari rumah. “Para guru kadang sampai tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah polah siswa. Mereka kan masih polos, mungkin menurut mereka karena ini bulan puasa, berarti semua ikut puasa. Tetapi belum memahami arti puasa yang sebenarnya,” paparnya.

Agar siswa mengenal ajaran agama, selama Ramadan sekolah akan mengadakan pengajian saban Jumat. “Hal itu kami lakukan agar siswa mendapatkan materi mengenai puasa secara optimal,” jelasnya.
Dijelaskan, dari 95 siswa TK PGRI 16, ada beberapa yang sudah belajar puasa setengah hari (puasa beduk). “Di sini ada dua kelompok usia. Ada yang 4 tahun, ada yang 5 tahun. Yang usia 5 tahun biasanya sudah dilatih orangtuanya untuk belajar puasa setengah hari,” paparnya.

Dikatakan, biasanya selama bulan Agustus sekolah mengadakan berbagai lomba untuk menyambut perayaan kemerdekaan. “Namun karena tahun ini berbarengan dengan bulan Ramadan, kami meniadakan perlombaan. Kasihan anak-anak kalau dipaksakan, malah nggak semangat ikut lomba,” urainya.
Juga ada perubahan jam selama Ramadan. “Biasanya siswa pulang pukul 12.00 namun pada bulan Ramadan pukul 10.30,” jelasnya.

Tradisi makan siang yang dilaksanakan sekolah untuk sementara juga ditiadakan. “Makan siang untuk anak-anak tetap kami berikan. Namun jika biasanya dinikmati bersama di sekolah, pada bulan puasa ini makan siang dibawa pulang untuk dinikmati di rumah,” jelasnya.
Karena siswa masih kecil, pada bulan Ramadan tidak ada tugas khusus. “Kalau di SD ada buku pedoman khusus bulan Ramadan. Kalau masih TK tidak ada buku semacam itu,” pungkasnya. (awi/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger