Di bulan Ramadan, siswa bertambah semangat mengikuti pelajaran |
Oleh Aris Wasita Widiastuti
Di luar bulan Ramadan, siswa dibekali banyak ajaran agama. Alhasil pada bulan puasa malah “biasa-biasa” saja.
KARENA pada hari di luar Ramadan, siswa sudah banyak diberi keagamaan, maka pada bulan Ramadan ini materi dibuat beda dari biasanya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah SD Al Huda Semarang, Muslimin kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Dijelaskan, pada hari biasa, siswa sudah menerima materi tentang agama Islam sekitar 35% dari seluruh materi kurikulum.
“Kalau di hari biasa, kami sudah memberikan materi kepada siswa. Antara lain tentang Alquran hadist, aqidah akhlak, fikih serta baca tulis Alquran. Kalau pada bulan Ramadan kami masih memberikan materi tersebut kan malah mengulang dan jadi tidak efektif,” ujarnya.
Dikatakan, pada bulan Ramadan pihak sekolah lebih menekankan pada penajaman dan peningkatan ibadah. “Jadi kami lebih meningkatkan sholat berjamaah dengan siswa, untuk kegiatan dalam satu hari, ada cukup banyak kegiatan yang harus diikuti oleh para siswa,” jelasnya.
Untuk kegiatan tersebut antara lain yaitu, sholat Dhuha berjamaah, tadarus Alquran, majahadah asmaul husna, dan kultum. “Untuk kultum in, setiap guru bertugas untuk bergiliran memberikan kultum kepada ara siswa. Tidak hanya guru agama, namun wali kelas maupun guru mata pelajaran khusus yang lain juga wajib mendapatkan giliran untuk memberikan kultum kepada seluruh siswa mulai kelas I hingga kelas VI yang dilaksanakan secara bersamaan di masjid Al Huda ini,” urainya.
Hal tersebut dilakukan setiap hari selama bulan Ramadhan. “Biasanya memang untuk kultum kami mengisi materi seputar Ramadan, misalnya siswa yang sudah mampu dan kuat menjalankan puasa, ya wajib mengikuti ibadah puasa,” jelasnya.
Pada bulan puasa, pihak sekolah mewajibkan para siswa mulai dari kelas satu hingga tiga mulai belajar menjalankan ibadah puasa. “Kalau memang belum bisa dan kuat melakukan puasa penuh, belajar dulu untuk puasa setengah hari,” jelasnya.
Sedangkan untuk siswa kelas empat hingga enam, pihak sekolah mewajibkan siswa untuk mengikuti ibadah puasa selama sehari penuh. “Karena mereka kan sudah mampu, jadi harus dilatih seperti itu,” lanjutnya.
Selanjutnya, untuk mempertegas peraturan sekolah terhadap ibadah puasa yang dilakukan oleh siswa, pihak sekolah juga menerapkan peraturan lain. “Peraturan yang kami terapkan antara lain siswa dilarang membawa bekal makanan dan minuman saat di sekolah. Tak hanya itu, mereka juga kami larang membawa uang saku, karena bisa saja mereka membawa uang saku untuk jajan,” tandasnya. (nji)
HARSEMARIS WASITA WIDIASTUTI
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.