 |
| HARSEM/DOK Siswa tengah mengikuti outbond di Ungaran Fountain |
UNTUK memberikan hiburan sekaligus tetap mengutamakan pelajaran, TK Mataram setiap tahun mengajak siswa untuk melakukan outbond ke beberapa tempat di Kota Semarang dan sekitarnya.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah, Pusakawati kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu. Dijelaskan, hal itu menjadi salah satu sarana promosi yang diupayakan pihak sekolah.
“Karena memang beberapa tahun terakhir ini jumlah siswa kami menurun. Jadi kami merasa perlu ada promosi yang efektif kepada masyarakat luas. Salah satu yang kami lakukan, promosi melalui siswa maupun orangtuanya,” jelasnya.
Dikatakan, berkurangnya jumlah siswa tersebut dikarenakan banyaknya PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang bermunculan. “Karena memang kami hanya TK, jadi tidak ada PAUD. Kalau sekarang PAUD kan sekaligus TK,” kata dia.
Untuk itu outbond menjadi salah satu program belajar. “Kami hanya ingin mengajak siswa bergembira. Apalagi usia TK kan memang sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain,” kata dia.
Untuk kegiatan outbond ini, beberapa tempat yang sudah dikunjungi oleh sekolah tersebut antara lain Ungaran Fountain, Salatiga Dreamland, Kyai Langgeng, serta Tirto Arum. “Kami memang sudah sangat sering mengunjungi tempat-tempat tersebut. Tujuannya belajar sekaligus rekreasi,” lanjutnya.
Tak hanya itu, lomba antar kelas serta kegiatan-kegiatan yang bersamaan untuk memperingati hari-hari besar juga selalu dilakukan. “Misalnya Hari Kartini,” terangnya.
Yang lebih menarik, program yang diterapkan dalam sekolah tersebut yaitu mengajak siswa berbelanja di supermarket. “Kami ingin agar siswa tahu bagaimana proses jual beli. Untuk itu kami mengajak siswa belajar sekaligus mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat, supaya hasil pelajaran juga lebih efektif,” urainya.
Selain itu, tak jarang juga para siswa diajak jalan-jalan ke sejumlah rumah peribadatan. “Kami sering mengajak siswa ke vihara, gereja, kelenteng dan masjid. Kami juga mengajarkan kepada mereka supaya tahu seperti apa bentuk rumah ibadah. Selain itu, orang datang ke rumah peribadatan untuk melakukan apa saja,” paparnya.
Selanjutnya, dirinya menjelaskan, meskipun siswa sering diajak untuk belajar di luar sekolah, hal itu tidak mendatangkan permasalahan dari orangtua siswa. “Dukungan orangtua sangat bagus. Bahkan mereka juga sangat mendukung, karena mereka memang memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan anak mereka,” jelasnya.
Mengenai penurunan jumlah siswa, hal itu tak membuat sekolah menurunkan kualitas pendidikan. “Kualitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) masih bagus, dan akan terus kami pertahankan. Untuk itu kami mengajak siswa untuk terus belajar dengan program-program baru,” terangnya. (awi/nji)
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah, Pusakawati kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu. Dijelaskan, hal itu menjadi salah satu sarana promosi yang diupayakan pihak sekolah.
“Karena memang beberapa tahun terakhir ini jumlah siswa kami menurun. Jadi kami merasa perlu ada promosi yang efektif kepada masyarakat luas. Salah satu yang kami lakukan, promosi melalui siswa maupun orangtuanya,” jelasnya.
Dikatakan, berkurangnya jumlah siswa tersebut dikarenakan banyaknya PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang bermunculan. “Karena memang kami hanya TK, jadi tidak ada PAUD. Kalau sekarang PAUD kan sekaligus TK,” kata dia.
Untuk itu outbond menjadi salah satu program belajar. “Kami hanya ingin mengajak siswa bergembira. Apalagi usia TK kan memang sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain,” kata dia.
Untuk kegiatan outbond ini, beberapa tempat yang sudah dikunjungi oleh sekolah tersebut antara lain Ungaran Fountain, Salatiga Dreamland, Kyai Langgeng, serta Tirto Arum. “Kami memang sudah sangat sering mengunjungi tempat-tempat tersebut. Tujuannya belajar sekaligus rekreasi,” lanjutnya.
Tak hanya itu, lomba antar kelas serta kegiatan-kegiatan yang bersamaan untuk memperingati hari-hari besar juga selalu dilakukan. “Misalnya Hari Kartini,” terangnya.
Yang lebih menarik, program yang diterapkan dalam sekolah tersebut yaitu mengajak siswa berbelanja di supermarket. “Kami ingin agar siswa tahu bagaimana proses jual beli. Untuk itu kami mengajak siswa belajar sekaligus mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat, supaya hasil pelajaran juga lebih efektif,” urainya.
Selain itu, tak jarang juga para siswa diajak jalan-jalan ke sejumlah rumah peribadatan. “Kami sering mengajak siswa ke vihara, gereja, kelenteng dan masjid. Kami juga mengajarkan kepada mereka supaya tahu seperti apa bentuk rumah ibadah. Selain itu, orang datang ke rumah peribadatan untuk melakukan apa saja,” paparnya.
Selanjutnya, dirinya menjelaskan, meskipun siswa sering diajak untuk belajar di luar sekolah, hal itu tidak mendatangkan permasalahan dari orangtua siswa. “Dukungan orangtua sangat bagus. Bahkan mereka juga sangat mendukung, karena mereka memang memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan anak mereka,” jelasnya.
Mengenai penurunan jumlah siswa, hal itu tak membuat sekolah menurunkan kualitas pendidikan. “Kualitas KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) masih bagus, dan akan terus kami pertahankan. Untuk itu kami mengajak siswa untuk terus belajar dengan program-program baru,” terangnya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.