Halal Bihalal BMPS – PKSS Kota Semarang (upper) Sekolah Swasta Berpacu Meningkatkan Prestasi

HARSEM/SOKHIBUN NI’AM
Hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya pada pembukaan halal bihalal BMPS – PKS Kota Semarang

Oleh Sokhibun Ni’am

Untuk meningkatkan mutu sekolah swasta, BMPS Kota Semarang menjalin kerjasama dengan LMPM Jateng. BMPS meminta kuota siswa baru sekolah negeri dibatasi.

SEKOLAH swasta di Kota Semarang bertekad untuk terus memacu diri dalam  meningkatkan kompetensi dan profesioanalismenya. Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) dan Paguyuban Kepala Sekolah Swasta (PKSS) Kota Semarang sudah mempersiapkan serangkaian program pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan sekolah swasta.
“Saat ini, kami sudah menjalin kerjasama dengan LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Jawa Tengah untuk menggelar pelatihan-pelatihan khusus bagi peningkatan mutu dan kompetensi guru swasta di sekolah swasta se-Kota Semarang dalam waktu dekat,” terang Ketua BMPS dan PKSS Kota Semarang, Ragil Wiratno, pada halal bihalal BMPS-PKSS Kota Semarang, di aula IKIP PGRI kemarin (21/9).
Hadir dalam acara tersebut, hadir Walikota Semarang Soemarmo HS, Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang Prof Rasdi Ekosiswoyo, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin, dan tamu undangan lainnya.
Program ini, menurutnya, sekaligus untuk meningkatkan mutu sekolah swasta. Dengan demikian, prestasi dan kemajuan pendidikan Kota Semarang kian menyetarai kota-kota lain sebagaimana divisikan Pemkot Semarang saat ini.
Dalam sambutannya, Ragil juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemkot Semarang dalam mendorong kemajuan sekolah swasta selama ini. Pihaknya bersyukur bahwa Pemkot tidak memandang sebelah mata sekolah swasta. Ia berharap sentuhan dan kepedulian tersebut akan semakin meningkat.
“Yang masih menjadi kendala bagi kami (sekolah swasta) saat ini adalah masalah penerimaan peserta didik. Kami sangat berharap Pemkot, dalam hal ini Disdik Kota Semarang, bisa mengatur kuota siswa baru di sekolah negeri agar peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan bisa semakin terwujud,” imbuhnya. 
Sementara, Walikota Soemarmo HS mengatakan, kemajuan pendidikan di Kota Semarang tidak mungkin bisa terwujud tanpa peran serta sekolah swasta. Kenyataan bahwa selama ini Pemkot memang belum sepenuhnya bisa membantu kebutuhan dana dan sarana prasarana bukan berarti pihaknya tidak peduli dengan sekolah swasta.
“Kami tidak pernah membedakan negeri dan swasta. Sekolah negeri kami perhatikan, swasta juga kami perhatikan. Bagaimanapun juga kami akan memfasilitasi, seperti kepada 400 guru swasta di sekolah swasta yang kini telah menerima sertifikasi,” cetusnya.
Soemarmo berharap, sekolah swasta bisa meningkatnya kinerjanya, agar bisa meluluskan anak-anak cerdas dan memiliki moral baik. Ia juga berpesan kepada para kepala sekolah untuk menjaga anak-anaknya supaya tidak tawuran sebagaimana banyak terjadi di berbagai daerah akhir-akhir ini. (nji)