Home » , , , , , » Kondisi Sekolah Pinggiran Memprihatinkan

Kondisi Sekolah Pinggiran Memprihatinkan

Written By Arind on Rabu, 14 September 2011 | 11.02

HARSEM/CUN CAHYA
Siswa SDN Bangetayu Kulon Genuk terpaksa berdesakan, satu bangku diisi tiga anak. Idealnya, satu kelas diisi 40 anak namun kelas kelas I, V, dan VI diisi sekitar 50 siswa
Oleh Prihati Puji Utami
Sejumlah bangunan sekolah di Kecamatan Genuk dalam kondisi memprihatinkan. Pemkot diminta perhatikan pendidikan di wilayah pinggiran.

PEMBANGUNAN di Kota Semarang ternyata belum merata. Hal itu terlihat dari kondisi bangunan sekolah, terutama SD yang mengalami kerusakan serta akses jalan yang masih sulit untuk masyarakat.
Kondisi ini terungkap dalam tinjauan sejumlah ke sekolah di Kecamatan Genuk. Kunjungan dilakukan Komisi D DPRD Kota Semarang kemarin. Ketua Komisi D Supriyadi menuturkan, berdasarkan hasil pantauan ditemukan banyak bangunan sekolah yang tidak memenuhi standar operasional sekolah.
"Pembangunan infrastruktur di wilayah pinggiran seperti Mijen, Ngaliyan, Genuk dan Tembalang masih kurang. Ini membuktikan pembangunan di Kota Semarang belum merata," ujarnya kemarin.
Sebab itu ia berharap Pemkot memperhatikan pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah tersebut. Kondisi sekolah yang ditinjau antara lain di SD Islam Hasanuddin Terboyo Wetan yang sering tergenang rob yang cukup tinggi hingga mencapai lebih dari 50 cm. Kondisi itu sering terjadi sehingga membuat beberapa bagian bangunan rusak.
Selain itu kerusakan juga terlihat di MI Tarbiyatul Islam Penggaron Lor dan SD Negeri Bangetayu Kulon yang juga mengalami kerusakan di beberapa bagian, baik ruang kelas ataupun ruang guru.
Pada MI Tarbiyatul Islam, selain gedung rusak, akses jalan yang ada juga masih rusak parah sehingga susah dilewati. Sebab itu Komisi D meminta daftar sekolah rusak agar perbaikan bisa dikawal wakil rakyat. Sebab bangunan sekolah ini sangat penting.
Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Genuk Sumarno mengatakan hampir seluruh sekolah di wilayah Kecamatan Genuk mengalami kerusakan, baik dalam kategori ringan, sedang hingga rusak berat. Sekolah yang mengalami kerusakan antara lain SD Sembungharjo 1, 2 dan 3,  Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan 1 dan 2, SD Gebangsari 1,2,3 dan 4 serta sejumlah sekolah negeri maupun swasta lainnya.
"Selain mengalami kerusakan sebagian besar sekolah itu juga tidak memiliki perpustakaan. Sehingga kami tidak hanya mengajukan dana perbaikan tapi juga dana untuk pengadaan perpustakaan yang sangat penting bagi siswa," jelasnya.
Jumlah SD di Kecamatan Genuk ungkapnya sebanyak 21 SD Negeri yang tersebar di 17 lokasi. Kerusakan tersebut sebagian besar karena usia sekolah yang memang sudah tua. Sedangkan untuk perbaikan masih menunggu dana dari Dinas Pendidikan Kota Semarang. Sedangkan untuk sekolah swasta perbaikan akan dilakukan melalui dana bantuan sosial (bansos) yang diharapkan bisa memperbaiki sekolah tersebut. (nji)


Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger