HARSEM/SOKHIBUN NI’AM Jamil Azzaini |
KONTRIBUSI aspek akademis terhadap kesuksesan seseorang dalam hidup tidak lebih dari 20%. Penentu terbesar justru disumbang aspek non-akademis, meliputi mental dan keaktifan dalam mengembangkan diri saat di masa kuliah.
Demikian disampaikan trainer Jamil Azzaini dalam pelatihan pengembangan kepribadian dan etika mahasiswa Meraih Impian Melalui Proposal Hidup dan Pergaulan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro (Undip), di Gedung Pascasarjana Undip, Sabtu (10/9). Untuk itu, ia berpendapat, mahasiswa jangan hanya terfokus dengan kegiatan akademis saat berkuliah.
“Mahasiswa hanya berkutat dengan kegiatan akademik meski dengan begitu indeks prestasi akademiknya baik. Tetapi jika yang didapat di bangku kuliah tidak bisa diaplikasikan di dunia nyata tentu sangat percuma. Hanya seperti perpustakaan berjalan,” jelasnya.
Serius dan fokus pada kegiatan akademis memang perlu, namun di samping itu mahasiswa harus belajar mengembangkan diri dan berinteraksi dalam kehidupan. Di antaranya dengan memperluas pergaulan positif dengan kawan-kawan di kampus.
“Relasi persahabatan itu penting, banyak orang yang sekarang sukses dalam berbisnis karena didukung kuatnya hubungan persahabatan saat di kampus,” ujarnya.
Kalau relasi kuat, dijelaskannya, bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis karena jalinan relasi yang kuat juga menjadi modal utama dan bisa menjadi kunci kesuksesan berbisnis.
Sebelumnya, di hadapan sekitar 600 mahasiswa baru, alumnus dan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu memberikan kunci sukses. Meliputi, miliki impian untuk meraih prestasi terbaik, karena dengan itu akan bisa timbul semangat untuk mengejar sesuatu dan harus didapatkan.
Untuk sukses, seseorang juga harus bisa menghilangkan kata “tetapi” dari hidupnya, karena jika dipahami, sebenarnya kata tersebut berarti melemahkan semangat. “Contohnya, seseorang mengucapkan “saya ingin pintar dan sangat sukses, tetapi tidak punya modal, tetapi tidak berani, atau tetapi tidak tahu caranya”. Karena ada kata “tetapi” orang tersebut hanya tetap berada di kondisinya semula. Tidak berkembang karena merasa dirinya punya kendala. Mental harus diperkuat,” tandasnya. (sna/nji)
Demikian disampaikan trainer Jamil Azzaini dalam pelatihan pengembangan kepribadian dan etika mahasiswa Meraih Impian Melalui Proposal Hidup dan Pergaulan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro (Undip), di Gedung Pascasarjana Undip, Sabtu (10/9). Untuk itu, ia berpendapat, mahasiswa jangan hanya terfokus dengan kegiatan akademis saat berkuliah.
“Mahasiswa hanya berkutat dengan kegiatan akademik meski dengan begitu indeks prestasi akademiknya baik. Tetapi jika yang didapat di bangku kuliah tidak bisa diaplikasikan di dunia nyata tentu sangat percuma. Hanya seperti perpustakaan berjalan,” jelasnya.
Serius dan fokus pada kegiatan akademis memang perlu, namun di samping itu mahasiswa harus belajar mengembangkan diri dan berinteraksi dalam kehidupan. Di antaranya dengan memperluas pergaulan positif dengan kawan-kawan di kampus.
“Relasi persahabatan itu penting, banyak orang yang sekarang sukses dalam berbisnis karena didukung kuatnya hubungan persahabatan saat di kampus,” ujarnya.
Kalau relasi kuat, dijelaskannya, bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis karena jalinan relasi yang kuat juga menjadi modal utama dan bisa menjadi kunci kesuksesan berbisnis.
Sebelumnya, di hadapan sekitar 600 mahasiswa baru, alumnus dan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu memberikan kunci sukses. Meliputi, miliki impian untuk meraih prestasi terbaik, karena dengan itu akan bisa timbul semangat untuk mengejar sesuatu dan harus didapatkan.
Untuk sukses, seseorang juga harus bisa menghilangkan kata “tetapi” dari hidupnya, karena jika dipahami, sebenarnya kata tersebut berarti melemahkan semangat. “Contohnya, seseorang mengucapkan “saya ingin pintar dan sangat sukses, tetapi tidak punya modal, tetapi tidak berani, atau tetapi tidak tahu caranya”. Karena ada kata “tetapi” orang tersebut hanya tetap berada di kondisinya semula. Tidak berkembang karena merasa dirinya punya kendala. Mental harus diperkuat,” tandasnya. (sna/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.