Home » , » Kenalkan Demam Berdarah lewat Video

Kenalkan Demam Berdarah lewat Video

Written By Harian Semarang on Senin, 31 Oktober 2011 | 05.58

Sosialisasi tentang nyamuk demam berdarah yang diadakan di SD Kemala Bhayangkari 4 Semarang
Perhatian penuh terlihat dari raut wajah siswa yang pada siang hari itu berkumpul di aula SD Kemala Bhayangkari 04 Semarang. “Coba disimak video ini, setelah itu kita akan membahasnya,” ujar salah satu mahasiswa relawan.

Sambil melihat video, sekali waktu para siswa saling berbisik dan bergidik ngeri. Rupanya pada hari itu, para siswa sedang disuguhi tontonan tentang nyamuk Aides agiepty.

Pemutaran video tersebut menjadi salah satu langkah untuk menyosialisasikan bahaya penyakit demam berdarah. Sementara, salah satu pengajar, Retno Hestiningsih meminta siswa untuk mengumpulkan botol berisi air.

Untuk mendukung program sosialisasi tersebut, sehari sebelumnya para siswa diminta membawa jentik-jentik nyamuk, untuk selanjutnya digunakan untuk materi. “Wah, ternyata semua pinter ya, tahu apa itu jentik nyamuk, dari mana kalian mendapatkan ini” tanyanya.

Riuh rendah, siswa berebut menjawab. Sebagian menjawab mendapatkannya dari got, namun tak sedikit pula yang mengambilnya dari bak mandi di rumah masing-masing.

Kegiatan sosialisasi tersebut menurut Retno perlu dilakukan. “Mengingat Kecamatan Gajahmungkur menduduki peringkat pertama se-Kota Semarang untuk penderita demam berdarah terbanyak. Kota Semarang menduduki peringkat kedua setelah Denpasar,” jelasnya kepada Harsem, kemarin.

Dikatakan, pihaknya melibatkan siswa itu cukup efektif. “Para siswa ini daya ingatnya masih baik, jadi kami berharap, agar para siswa ini selanjutnya bisa menularkan Informasi yang mereka ketahui, tak hanya kepada keluarga saja, namun juga kepada teman yang lain, apalagi kalau di SD itu kan ada dokter kecil,” urainya.

Dijelaskan, apalagi sekolah tersebut berada di lingkungan perumahan. “Karena ternyata penyebaran nyamuk lebih gampang di sekitar perumahan, itu karena jarak satu rumah dengan yang lain sangat berdekatan,” jelasnya.

Usai mengikuti sosialisasi, siswa diharapkan lebih peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya. “Paling tidak mereka mau membantu orangtua untuk menjaga kebersihan di lingkungan rumahnya. Yang penting prinsip 3M yakni menutup, mengubur, dan menguras bisa diterapkan dengan benar,” paparnya.

Sementara itu, Itamara (10) mengungkapkan kengeriannya terhadap serangan nyamuk DB tersebut. “Tadi saya lihat videonya jadi takut, ternyata nyamuk DB itu bahaya sekali,” ujar siswa kelas lima tersebut.

Bahkan, usai melihat video dan mendengar penjelasan mengenai keganasan nyamuk DB tersebut dirinya berjanji akan menjaga lingkungan rumah dan sekolah agar tetap bersih. “Nyamuk berkembang biaknya di tempat yang bersih, jadi yang dilakukan bukan hanya sekedar membersihkan, tapi juga harus menerapkan 3M,” ujar gadis yang tinggal di jalan Papandayan ini. (awi/nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger