Home » , , » Siswa BPK Penabur Bandung Live In di Ungaran

Siswa BPK Penabur Bandung Live In di Ungaran

Written By Harian Semarang on Senin, 31 Oktober 2011 | 01.02

Siswa tengah kerja bakti mengecat tembok sendang
Tinggal di Rumah Warga, Dilarang Bawa Gagdet
DI era moderen, mayoritas orang tak bisa lepas dari piranti komunikasi dan gagdet. Dari sekadar ponsel jadul hingga ponsel cerdas. Gagdet memang bermanfaat, namun tak sedikit negatifnya. Banyak orang sibuk dengan piranti komunikasi untuk bertelepon, SMS, BBM, atau berselancar di dunia smaya. Akibatnya, lebih sibuk “berbicara” (on) dengan orang jauh, tapi membuat jarak (line) dengan orang-orang yang secara fisik hadir di sekitarnya.

Namun, apa jadinya kalau mereka bersengaja melepaskan ponsel dan gadget lainnya saat lima hari penuh dan tinggal di desa? Itulah yang dilakukan 271 siswa kelas XI (7 kelas) SMAK 2 BPK Penabur Bandung melalui program Live In, (14-19/10) di beberapa desa di Kabupaten Semarang. Bersama 14 guru pendamping, mereka disebar di Desa Brangkongan dan Sumberejo, Kecamatan Pabelan, dan Desa Cukilan serta Jangglengan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. 

“Selama kegiatan,. siswa tinggal di rumah-rumah penduduk. Mereka menyesuaikan diri dengan kondisi dan mengikuti aktivitas sehari-hari keluarga yang ditempati,” jelas Veralyta Altaria, guru pendamping.

Sekolah berharap, siswa mendapat pengalaman berharga dari situasi dan kebiasaan yang sangat berbeda dengan keseharian di Kota Bandung. Siswa bangun pagi-pagi, menimba, mencuci pakaian sendiri, memberi makan ternak, serta membantu tugas-tugas rumah tangga menggunakan peralatan sederhana. Misalnya memasak menggunakan tungku kayu bakar dan terlibat aktif dalam mata pencaharian keluarga. “Mereka juga ikut mencari rumput untuk ternak, membuat besek, membuat gula merah, maupun kegiatan home industry lainnya,” jelas Novy M Takarina, juga guru pendamping.

Tak kalah menarik, siswa belajar menyantap makanan setempat dan mengikuti ritme kehidupan di sana. “Yang lebih utama, siswa bertata krama, bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan keluarga asuh dan warga, termasuk mengatasi hambatan budaya dan bahasa,” ungkap Veralyta.

Yang lebih berkesan, mereka dapat menikmati berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain dan menikmati keindahan alam, termasuk ke mata air dan sungai. Sesuatu yang sukar mereka jumpai di kota.

Pendidikan Karakter

Kesadaran pada tantangan globalisasi akhirnya mendorong dunia pendidikan untuk kembali mendahulukan pendidikan karakter. Di sisi lain, ketergantungan siswa pada teknologi komunikasi dan gadget menajamkan sisi indivualistis, sekaligus melemahkan kemampuan komunikasi interpersonal. Perlu ditanamkan kesadaran pada peserta didik bahwa mereka adalah makhluk Tuhan dan harus selaras dengan diri sendiri, sesama, dan alam di masyarakat multikultural ini.

Dalam kegiatan Live In, peserta didik mempraktikkan apa yang mereka pelajari dan serap dari masyarakat (learning by doing). Pada proses inilah mereka mengalami pengayaan pengetahuan (knowledge), keterampilan sosial (social skill), dan sikap (attitude). Pendidikan karakter pun berjalan alamiah, menyenangkan, praktis, dan tidak teoritis.

Program yang wajib diikuti seluruh siswa kelas XI ini sejalan dengan nilai-nilai kehidupan yang diimplementasikan di seluruh aspek pembelajaran dan kegiatan di SMAK 2 BPK PENABUR, yang meliputi kejujuran, keramahan, dan integritas.

“Tujuannya untuk membangun karakter agar siswa memiliki tanggung jawab, disiplin, kepedulian sosial, dan menghargai orang lain. Melalui Live In diharapkan siswa lebih bersyukur atas apa yang mereka miliki, mau bekerja keras, bertingkah laku benar, dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. Dengan demikian, saat melanjutkan studi, bekerja, dan terjun ke masyarakat, mereka dapat memberikan pengaruh positif pada kehidupan,” jelas Takarina

Live In kali ini merupakan yang ketiga. Dua tahun sebelumnya diadakan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kali ini sekolah bekerjasama dengan GKMI & GIA di Desa Brangkongan, Cukilan, Jangglengan, dan Sumberejo, Kabupaten Semarang. (nji)


Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger