Gedung SD Muhammadiyah 03 Semarang |
BERPENGHASILAN kecil, namun pahala yang diperoleh besar. Demikian ditegaskan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 03 Semarang, Ani Rahayu kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Dijelaskan, hal tersebut karena tidak ada guru SD Muhammadiyah 03 yang berstatus PNS. “Jadi status kami honorer semua,” jelasnya.
Dikatakan, hal itu juga dijelaskannya kepada setiap guru yang akan masuk di sekolah tersebut. “Saya bilang, boleh saja gaji kecil, tapi kita pasti memperoleh pahala yang besar selama kita tulus mengajar,” kata dia.
Apalagi, kondisi tersebut ditambah dengan mayoritas orangtua siswa yang sering menunggak dalam membayar SPP bulanan. “Memang mayoritas siswa kami berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Itu wajar ketika banyak orangtua siswa yang kesulitan membayar,” urainya.
Padahal, pihak sekolah tidak membebani dengan bayaran mahal. “Setiap bulannya, para siswa hanya membayar RP 50 ribu saja, tapi karena ada siswa yang berasal dari keluarga miskin, maka digratiskan dari semua biaya,” terangnya.
Meski perhatian dari sekolah kepada para siswa sudah demikian besar, diakuinya, ternyata banyak orangtua yang menginginkan sekolah gratis. “Tapi kalau gratis kan kami tidak bisa melakukan operasional,” sambungnya.
Bahkan, banyak siswa yang segala kebutuhannya dicukupi oleh pihak sekolah. “Mulai dari seragam, sepatu hingga alat tulis. Kebutuhan mereka kami ambilkan dari koperasi sekolah,” jelasnya.
Untuk itu, tak jarang koperasi sekolah tidak mendapat laba sama sekali. ”Ya gimana mau dapat laba, kan kami juga harus memenuhi kebutuhan siswa yang memang membutuhkan,” tukasnya.
Namun demikian, dirinya selalu berusaha untuk memberikan pengertian kepada guru agar terus menjalankan tugas tanpa terbebani apapun. “Karena kami bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak, jadi kami tetap harus menghasilkan siswa berkualitas,” tegasnya.
Sementara itu, mengenai beasiswa, hingga kini ada sejumlah perusahaan yang memberikan bantuan kepada sekolah tersebut. “Ada beasiswa, namun karena yang menerima dana beasiswa tidak hanya dari sekolah kami, jadi dapatnya pun tidak banyak. Namun demikian tetap kami syukuri, apalagi kami juga mendapatkan bantuan dana BOS dari pemerintah,” jelasnya.
Sejumlah perusahaan yang sering membantu sekolah tersebut antara lain dari Pertamina yang pada tahun 2010 lalu membantu program pavingisasi halaman sekolah. “Sedangkan dari PLN memberikan bantuan almari untuk perpustakaan,” jelasnya.
Sementara itu, pihak sekolah juga akan segera mengajukan proposal bantuan untuk pengadaan ruang serbaguna. “Sebetulnya kami ada ruang di lantai dua yang seharusnya digunakan sebagai ruang serbaguna, namun pengerjaannya belum selesar. Dana yang dibutuhkan masih kurang, untuk itu kami berharap agar pemerintah bersedia membantu,” tandasnya.
Sedianya ruang serbaguna tersebut akan digunakan sebagai kegiatan ekstra kurikuler para siswa, di antaranya komputer, sempoa, bahasa Arab. (aris wasita widiastuti/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.