M Haris |
PEMERINTAH diharapkan memperhatikan sekolah rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di daerah. Pasalnya, selama ini sekolah RSBI di daerah dinilai telah kehilangan arah. Penyebabnya, RSBI di daerah kesulitan memenuhi tuntutan pemerintah pusat.
Kepala Sekolah Semesta M Haris mengatakan, mengembangkan sekolah RSBI tidaklah mudah, apalagi di daerah atau tingkat kabupaten/kota. Menurutnya, banyak sekolah RSBI di daerah yang selama ini kesulitan mengembangkan program.
“Mendatangkan guru asing bagi sekolah-sekolah RSBI di kota besar seperti Jakarta mungkin gampang, tapi bagi RSBI di daerah-daerah sangat susah. Tidak gampang mengundang orang asing untuk bersedia datang ke daerah. Belum lagi mencari sister school, atau memenuhi tuntutan yang sifatnya kuantitatif yang terbentur dengan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar,” ucapnya saat ditemui di Sekolah Semesta, belum lama ini.
Selama ini, dikatakannya, pemerintah kurang memanfaatkan potensi internasional yang ada di dalam negeri. Seperti menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan internasional untuk membantu sekolah-sekolah RSBI di daerah menjalankan program-programnya.
“Seperti keberadaan sekolah-sekolah Pasiad, seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan pembelajaran di sekolah-sekolah RSBI,” cetusnya.
Sebenarnya, RSBI dalam UU Sisdiknas adalah konsep yang bagus untuk mendongkrak kualitas pendidikan Indonesia yang masih kalah jauh dengan negara lain. Oleh karena itu, pemerintah harus membuka mata dan serius memperhatikan pendirian dan pengembangan RSBI agar dapat bersaing dengan negara lain. (sna/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.