Home » , , » Siswa Miskin Takut Daftar RSBI

Siswa Miskin Takut Daftar RSBI

Written By amoy ya annisaa on Rabu, 30 Mei 2012 | 13.11


UJIAN RSBI: Siswi mengerjakan soal tes seleksi tahap 1 SMA RSBI di SMA Negeri 1 Semarang, kemarin.
(HARSEM/CUN CAHYA)

JAKARTA-Tak mudah ‘merayu’ siswa miskin agar mau mendaftar ke sekolah RSBI. Mereka takut masuk ke sekolah yang terkesan mahal itu.

PEMERINTAH mewajibkan sekolah RSBI menyediakan kuota siswa miskin sedikitnya 20 persen. Namun fakta di lapangan, kewajiban itu belum terpenuhi. Diduga, mayoritas siswa miskin takut lantaran sudah ada cap bahwa sekolah RSBI itu mahal. "Kenyataan di lapangan, kuota 20 persen untuk siswa miskin di RSBI belum terlaksana," ujar anggota Komisi X DPR RI, Nasrudin kemarin.

Menurutnya, penyebabnya karena siswa miskin masih ragu. Selain itu, sekolah juga dianggap kurang memberikan sosialisasi perihal kuota bagi siswa miskin.

“Diperlukan sosialisasi kepada masyarakat. Selama ini sekolah tak pernah melakukan sosialisasi,” ungkapnya.

Politisi Partai Golkar itu menegaskan, pemerintah harus melakukan kontrol dan pengawasan ketat terhadap kebijakan tersebut. “Pemerintah harus tegas, jika ada RSBI yang tidak mengalokasikan 20 untuk siswa miskin, harus diberikan sanksi,” harap Nasrudin.

Terkait dengan keberadaan RSBI, dirinya merasa memang perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Selain masalah biaya yang dirasa terlalu tinggi, penggunaan bahasa asing sebagai bahasa pengantar juga perlu dievaluasi.

“Penggunaan bahasa pengantar menggunakan bahasa asing bertentangan dengan UU. RSBI ini belum standar internasional, tapi beban biayanya sudah terlalu mahal,” tegasnya.

Sementara, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan, kewajiban RSBI untuk mengalokasikan kursi bagi siswa miskin harus terlaksana. 
 
Dijelaskan, tidak terlaksananya kuota tersebut disebabkan masih minimnya minat siswa miskin untuk masuk ke RSBI.  “Itu disebabkan masih sedikitnya siswa miskin yang mendaftarkan masuk ke RSBI. Mereka masih takut, padahal sudah ada kewajiban alokasi untuk siswa miskin berprestasi,” tuturnya.

Dikatakan, pihaknya tidak akan segan memberikan peringatan jika ada RSBI yang tidak melaksanakan, apalagi sampai menolak siswa miskin. "Kalau ada RSBI yang menolak siswa miskin, akan kami beri teguran. Tapi sampai saat ini belum ada," ucapnya.

Pendaftar Membludak

Di Semarang, banyaknya peserta tes tertulis di SMAN 3 Semarang membuat panitia harus meminjam ruangan SMAN 5 Semarang. Kepala Sekolah SMAN 3 Semarang, Hari Waluyo mengatakan pihaknya meminjam empat ruang. “Jumlah peserta tes 1.279 orang,” jelasnya.

Untuk itu, diperlukan 64 ruangan. “Untuk tes tertulis tahap pertama ini kami menyaring 125 persen dari kuota yang dibutuhkan,” jelasnya.

Untuk itu, nanti akan ada 545 siswa yang tersaring. “Kuota kami 465 siswa,” imbuhnya.
Di pula SMAN 1 Semarang, ujian diadakan di 35 ruang dengan kapasitas 20 peserta. Kepala Sekolah Bambang Nianto Mulyo mengatakan, pengawas ujian dari guru internal.

Tes tertulis SMA/SMK RSBI Kota Semarang diadakan selama dua hari, yakni Senin (28/5) dan Selasa (29/5). Hari pertama peserta mengerjakan soal matematika, bahasa Indonesia dan IPS. Sedangkan hari kedua bahasa Inggis dan IPA. Masing-masing mata pelajaran diberi waktu 120 menit.

Peserta yang lolos tes tahap I ini, berhak mengikuti tes tahap II yang meliputi kemampuan bahasa Inggris, psikotes, dan wawancara. (K-32-JBSM/awi/16)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger