Membantu Masyarakat Pinggiran

Bernadeta Lusiana Isnawati(HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI)

SEMARANG-Mengajar di sekolah formal dan nonformal dilakukan oleh Bernadeta Lusiana Isnawati. Guru komputer SD Kanisius Pekunden ini mengaku, dirinya sangat mencintai profesinya sebagai pengajar. “Selain di sekolah ini, saya juga mengajar di sekolah nonformal yaitu Pelayanan Sosial GARAM,” jelasnya kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Awal ketertarikannya di pelayanan sosial tersebut berawal dari ketidak tahuannya tentang kondisi masyarakat Semarang pinggiran. “Dulu saya hanya sekolah dan di rumah, setelah saya dapat tugas dari sekolahan itu, saya jadi benar-benar tahu tentang kondisi pinggiran,” jelasnya.

Banyak masyarakat yang hidup di atas genangan rob. “Kondisinya memprihatinkan. Ini yang membuat saya ingin membantu mereka,” tandasnya. Dirinya mengatakan, di sekolah nonformal tersebut dirinya tidak mendapatkan upah. “Karena ini memang didirikan untuk membantu siswa yang ada di pinggiran, dan kebanyakan mereka berasal dari keluarga kurang mampu,” jelasnya.

Dikatakan, dirinya aktif di pelayanan sosial GARAM tersebut sejak tahun 1998 dan sampai saat ini masih aktif. Awalnya dirinya mendapatkan tugas saat sekolah di SMP. “Saat itu kami para siswa mendapatkan tugas untuk ikut karya sosial. Yang awalnya dari tugas sekarang jadi aktif di sana,” ujar wanita kelahiran Blora, 4 November 1982 ini.

Dikatakan, hingga saat ini ada 15 tempat yang digunakan untuk pelayanan sosial GARAM ini. 

“Untuk jumlah keseluruhan siswa ada sekitar 600 siswa,” jelasnya. Pada sekolah yang diadakan seminggu sekali setiap hari Kamis tersebut, para siswa lebih banyak bertanya tentang materi yang tidak mereka pahami saat di sekolah. “Kemudian kami membantu mereka,” tambahnya.

Beberapa tempat yang digunakan yaitu di Jangli serta Kaligawe. “Untuk di Jangli itu dulunya ada sekitar 100 siswa yang ikut, sekarang mungkin ada sekitar 60 siswa,” jelasnya. (awi/15)