Home » , , , , , » Setiap Kemarau, Bangunan SDN Tinjomoyo 2 Selalu Retak

Setiap Kemarau, Bangunan SDN Tinjomoyo 2 Selalu Retak

Written By amoy ya annisaa on Senin, 23 Juli 2012 | 10.15

RETAK: Gedung Perpusatakaan SDN 2 Tinjomoyo retak di bagian belakang gedung. (Foto: Harsem/Wara Merdekawati)

TINJOMOYO - Berada di atas tanah yang kondisinya labil, menjadikan SDN Tinjomoyo 2 sering mengalami keretakan. Keretakan ini biasa terjadi saat musim kemarau. Salah satunya gedung perpustakaan yang sudah retak, ditambah lagi pondasi bangunan sudah menggantung.

Berdasarkan pantauan, bangunan perpustakaan yang retak terjadi di dinding bagian belakang sebelah kanan gedung. Retak tembok dari bagian bawah sampai atas dan tembus hingga bagian dalam. Tidak hanya dindingnya, lantai halaman gedung dan pondasi juga sudah mulai retak.

Gedung perpustakaan yang berada di pojok kanan sekolah ini, sebelumnya merupakan rumah dinas kepala sekolah, lalu direhab menjadi ruang kelas. Tetapi karena kondisinya membahayakan beralih fungsi untuk ruang perpustakaan. Untuk mencegah retakan semakin lebar, pihak sekolah hanya bisa menambal retakan dengan menggunakan semen.

Salah seorang guru, YB Suparno mengatakan, retaknya tembok disebabkan karena kondisi geografis tanah yang labil. Tanah yang menopang bangunan itu berada di atas tanah yang terus bergerak. “Di sini memang kondisinya tanah gerak,” katanya.

Untuk menghindari kerusakan lebih parah, pihak sekolah hanya mampu melakukan penambalan dinding yang retak dengan semen karena keterbatasan biaya yang dimiliki sekolah. "Sementara kita tambal dengan semen, untuk yang bagian dalam kita cat ulang," ujarnya, kemarin.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Tinjomoyo 2, Sutarman mengaku, sudah pernah mengajukan proposal bantuan rehab  ke Dinas Pendidikan Kota Semarang, namun sampai saat ini belum terealisasi. "Kita sudah mengajukan proposal permohonan bantuan tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut," katanya.

Untuk saat ini kondisi gedung masih relatif aman untuk digunakan, karena tanah masih belum begitu bergerak. Namun, meski begitu pihaknya merasa khawatir karena musim kemarau yang sudah datang. Pasalnya jika musim kemarau, kondisi tanah tidak dapat di prediksi. "Biasanya tanah di sini paling sering bergerak kalau musim kemarau," imbuhnya.

Dia menambahkan, saat ini SDN 2 Tinjomoyo, hanya memiliki lima ruang kelas, dengan jumlah siswa 118 dari kelas 1-kelas 6. "Kelas dua terpaksa bergantian dengan kelas 1, dan masuk siang," tambahnya. (wam/12)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger