Home » , , , » Vaksin BCG Turunkan Angka Kekambuhan Kanker Serviks

Vaksin BCG Turunkan Angka Kekambuhan Kanker Serviks

Written By Sena on Rabu, 11 Juli 2012 | 14.05


 SERAHKAN IJAZAH: Ketua Penguji Promosi Doktor Ilmu Kedokteran/Kesehatan Program Pascasarjana Undip Prof Sudharto P Hadi menyerahkan ijazah kepada dr Teuku Mirza Iskandar SpOG KOnk, kemarin, di Kampus Pleburan (HARSEM/J9/JBSM)


SEMARANG- Karsinoma serviks uteri atau disebut juga kanker mulut rahim (serviks) merupakan penyakit ganas yang sering dijumpai pada wanita. Tiap tahun, sedikitnya 25-40 dari 100.000 wanita di Indonesia terserang kanker serviks, di mana sebagian besar baru memeriksakan diri begitu menginjak stadium lanjut . 
Pada 1992, 28% penderita kanker serviks yang datang ke RSUP Dr Kariadi berada pada stadium IIB dan 29% lainnya stadium III B. Sementara angka harapan hidup lima tahun pada penderita dengan stadium II adalah 58% dan penderita stadium III adalah 38%. Sampai kini terapi pilihan utama kanker serviks adalah operasi, radiasi dan kemoterapi.
Realita tersebut memberi semangat dr Teuku Mirza Iskandar SpOG KOnk untuk menyusun disertasi berjudul ''Pengaruh Vaksin BCG Dalam Meningkatkan Imunitas Seluler dan Respons Hispatologi Serta Menurunkan Kejadiann Rekurensi Karsinoma Serviks Uteri Stadium IIB-IIIB yang Mendapat Kemoradiasi''. 

Pada ujian terbuka promosi Doktor Ilmu Kedokteran/Kesehatan Program Pascasarjana Undip, kemarin, kepala Sub Bagian Ginekologi Onkologi FK Undip-RSUP Dr Kariadi ini berhasil meraih predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,76.
''Angka kejadian kanker serviks tinggi dan semakin meningkat karena pengaruh banyak faktor resiko. Karya ilmiah ini memberi sumbangsih bagi upaya peningkatan derajat kesehatan, meski perlu penelitian lebih lanjut,'' kata Direktur Program Pascasarjana Undip Prof Dr dr Anies MKes PKK.
Mirza mengungkapkan, RSUP Dr Kariadi menangani 345 kasus kanker serviks di mana 70 persen di antaranya sudah stadium III B. Meski kanker serviks besar  berpotensi bagi wanita, tapi bisa disembuhkan asal penderita mau menaati anjuran medis. 

''Biasanya pasien jika sudah menjalani kemoterapi atau radiasi, kecenderungannya juga mencoba pengobatan alternatif. Melalui penelitian ini, saya berharap medis jangan ditinggalkan,'' terang pria kelahiran Medan, 27 September 1961.
Ketua Perhimpunan Klinik Medis Indonesia (PKMI) Cabang Semarang ini mengungkapkan, penelitian tersebut termasuk upaya kuratif pada tindakan medis kanker serviks. Menurutnya, pemberian vaksin BCG mampu menurunkan angka kekambuhan kanker serviks stadium IIB-IIIB.
Vaksin BCG yang diujikan ini sama dengan yang diimunisasikan pada anak-anak. Peraih penghargaan Satya Lancana Karya Satya 20 tahun oleh presiden ini memilih vaksin BCG, karena murah. 

Sedangkan BCG melalui efek imunoterapinya juga telah lama didemonstrasikan sebagai agen anti tumor. Karena itu dia berharap, pemanfaatan vaksin BCG yang disuntikkan intra tumor bisa menjadi terapi penunjang bagi penderita kanker serviks dalam peningkatan keberhasilan terapi. (J9/JBSM/15)

Share this article :

+ komentar + 1 komentar

31 Januari 2020 pukul 22.19

Teruslah berkarya bantu perempuan lawan kanker serviks

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger