Home » , » HENTIKAN SEMENTARA UKG!

HENTIKAN SEMENTARA UKG!

Written By Sena on Senin, 06 Agustus 2012 | 11.34

 Sulistiyo
HARSEM/DOK


JAKARTA - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menghentikan sementara pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG). Mengingat, kacaunya pelaksanaan UKG di sejumlah daerah.
Ketua Umum PB PGRI, Sulistiyo,  kemarin menyatakan agar Kementerian jangan malu untuk introspeksi. 

“PGRI menyarankan agar UKG dihentikan sementara, dan dilakukan perbaikan. Setelah semua siap, baru dijalankan kembali," ujarnya.
 
Dirinya menyesalkan pernyataan pihak Kemdikbud yang menyebutkan kekacauan terjadi pada tataran operator dan guru. Menurutnya, hal itu tidaklah benar. Para operator dan guru sudah sangat memahami apa yang harus dilakukan saat pelaksanaan UKG tersebut.
 
"Kesalahan bukan pada tataran operator dan guru yang memasukkan data, mereka sudah sangat paham. Sistemnya yang belum baik. Saya sesalkan mengapa kementerian harus mencari kambing hitam," ungkapnya.
 
Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidik Kemdikbud, Syawal Gultom mengatakan, kekacauan pelaksanaan UKG disebabkan karena masalah teknis dan administratif. Terkait teknis, operator dinilai gagal melakukan instalasi program, meskipun yang bersangkutan telah mendapatkan pelatihan.
 
Sementara persoalan administratif terjadi karena dianggap adanya perubahan data, dan kesalahan melakukan input data oleh peserta. Hal itu yang dianggap sebagai penyebab tidak terkoneksinya dengan server pusat.
 
Lebih lanjut, anggota DPD Provinsi Jawa Tengah itu mengatakan, kekacauan pelaksanaan UKG tidak hanya merugikan para guru sebagai peserta, namun, para siswa. Menurutnya, dalam kurun waktu satu minggu sebelum UKG, para guru lebih banyak fokus untuk mempersiapkan diri mengikuti uji tersebut.
 
"Guru yang sudah tersertifikasi ini memiliki kewajiban untuk mengajar 24 jam, kalau seperti ini otomatis mereka mengabaikan jam belajar mengajar. Praktis selama seminggu ini menjadi tidak efektif," tutur Sulistiyo.
 
Terkait dengan niat pemerintah untuk terus menjalankan UKG, dirinya berharap agar pemerintah mau mempertimbangkan kembali. "Ya silakan saja, tapi apakah keadaan ini tidak mengganggu dan tidak menimbulkan kontraproduktif. Analisis kementerian yang menyalahkan guru dan operator itu tidak tepat, kami minta dikaji kembali," tegasnya.
 
Ahmad Saryono, Ketua PGRI Temanggung, yang juga bertugas sebagai pengawas UKG menyesalkan pernyataan pihak Kemdikbud yang seakan menyalahkan operator dan para peserta ujian. Menurutnya, kesalahan terletak pada sistem yang dibuat oleh pusat. Banyak data peserta yang tidak dapat terverifikasi.
 
"Saya selaku pengawas juga membantu mereka untuk menginput data sesuai dengan nomor peserta, tapi banyak yang tidak dapat log in. Sistem data pusat yang tidak valid, tapi teman-teman guru yang disalahkan, itu tidak benar. Ada yang bisa log in, namun soalnya tidak sesuai," ungkapnya.

Satu Titik
Dijelaskan, di Temanggung terdapat lima titik tempat uji kompetensi, namun, yang dapat mengakses hanya satu titik. "Itu pun hanya dua ruangan yang bisa. Pada gelombang pertama bisa mengakses, tapi saat ujian siang tidak bisa terkoneksi lagi, Jadi, sistem di Jakarta yang harus diperbaiki," ungkapnya.
 
Sementara itu, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retna Listyarti mengatakan, carut marutnya UKG terjadi secara masif di seluruh wilayah Indonesia. Hal yang dominan adalah tidak tersedianya jaringan internet yang baik, dimana server pusat tidak dapat diakses oleh peserta ujian.
 
"Jika ada yang dapat mengakses, banyak masalah lain, seperti soal yang ada tidak sesuai dengan bidang studinya, ada pilihan jawaban namun soalnya tidak ada, atau ada soal namun tidak ada pilihan jawaban, tidak ada gambar/grafis/tabel padahal soalnya berhubungan dengan gambar/grafis/tabel," sebutnya.
 
Selain itu, sambung Retno, kekacauan pelaksanaan UKG juga merugikan peserta didik. "Banyak guru yang meninggalkan sekolah untuk mengikuti UKG. Ini jelas merugikan peserta didik yang tidak mendapatkan kegiatan belajar mengajar," pungkasnya.

Ditunda Oktober
Sedang Uji Kompetensi Guru (UKG) di Kota Salatiga, Senin (30/7) kemarin yang akhirnya gagal itu,  dinyatakan ditunda dan akan dilaksanakan bersamaan dengan UKG tahap ke II Kemendikbud, bulan Oktober mendatang.
 
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Salatiga, H Susanto mengatakan, kegagalan saat itu karena server internet dari pusat tidak bisa diakses. Hari pertama itu, seharusnya ada tiga gelombang ujian dengan gagalnya UKG, maka para guru mengaku kecewa dan menyayangkan langkah pemerintah pusat ini.
 
“Yang jelas, peserta UKG hari pertama itu akhirnya ditunda, ini sesuai pesan atau perintah dari LPMP Semarang. Dan baru saya terima pagi tadi dan sudah kami umumkan ke sekolah-sekolah,” kata Susanto.
 
Sementara, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kota Salatiga, Munadzir mengakui dengan kegagalan UKG itu tersebut merupakan bukti jika agenda itu harus dievaluasi. Juga, adanya persiapan yang benar-benar matang dari Kementerian Dikbud.
 
“Kalau memang pelaksanaan program UKG ini telah disiapkan secara bagus dan matang, maka tidak mungkin terjadi seperti ini. Ini harus ada evaluasi agar ke depan dapat terlaksana baik sesuai jadwal. Kompetensi guru itu diukur bukan dari 100 soal saja tetapi dari segala aspek dalam kesehariannya,” tandas Munadzir. (K32/JBSM/hes/15)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger