Home » , , , , » Pendidikan Karakter Tak Selalu Berbau Keislaman

Pendidikan Karakter Tak Selalu Berbau Keislaman

Written By amoy ya annisaa on Senin, 13 Agustus 2012 | 11.19

ORASI ILMIAH: Dr H Mudzakkir Ali MA menyampaikan orasi ilmiah pada peringatan Dies Natalis XII Unwahas dengan mengangkat judul ''Konsep Model Pendidikan Karakter di Unwahas'', kemarin. (HARSEM/JBSM/ANGGUN PUSPITA)

 
SEMARANG- Pendidikan karakter di perguruan tinggi berbasis agama seperti Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang dalam implementasinya tidak selalu diterapkan dan berpedoman pada keislaman. Sebab, rasa nasionalisme juga dijunjung dalam setiap pembelajaran di ruang kuliah.

Hal itu disampaikan Rektor Unwahas Dr H Noor Achmad MA pada rapat senat terbuka Dies Natalis XII di kampus tersebut, kemarin. 

Dia mengatakan, pihaknya hendak mewujudkan kehidupan kampus yang berkarakter dan berintelektual sesuai misi institusi tersebut. Maka, sejalan dengan misi kampus yang berdiri pada masa reformasi itu pihaknya selalu mengedepankan identitas, karakter dan komitmen moral, selain juga menjalankan basis pesantren dalam mendidik mahasiswanya.

''Model pendidikan karakter itu tidak hanya menunjukkan keislaman saja, tapi juga nasionalisme. Begitupun pendidikan karakter yang diterapkan di Unwahas meskipun berlatar belakang perguruan tinggi agama,'' katanya.

Adapun dalam implementasinya, pendidikan karakter pada pembelajaran di kampus dilakukan dengan mengintegrasikan ke dalam mata kuliah baik keislaman atau studi lainnya. ''Namun memang saat ini belum disusun secara sistematis, sehingga ke depannya akan kami tata agar bisa masuk ke semua mata kuliah yang ada,'' tutur Noor Achmad.

Sementara itu selain pidato laporan rektor, pada peringatan Dies Natalis XII Unwahas juga disampaikan orasi ilmiah oleh Dr H Mudzakkir Ali MA dengan mengangkat judul ''Konsep Model Pendidikan Karakter di Unwahas''.

Dosen Unwahas itu menyampaikan, dalam rangka mencapai filosofi dan tujuan Unwahas, pendidikan karakter memerlukan strategi pembelajaran atau perkuliahan. Dalam hal ini strategi diawali dari pembelajaran di kelas sebagai integrasi seluruh mata kuliah dan pembiasaan dalam kehidupan keseharian di kampus dengan budaya akademik.

''Adapun sebagai perguruan tinggi Nahdliyyin, maka model pendidikan karakter Unwahas adalah model yang sesuai dengan filosofi pendidikan dan falsafah hidup bangsa yang selaras dengan nilai-nilai Islam,'' tandasnya. (K3/JBSM/15)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger