SDIT Harapan Bunda Peduli Rohingya

 SOLIDARITAS ROHINGYA: Para siswa SDIT Harapan Bunda melakukan aksi solidaritas dengan mengumpulkan dana bantuan untuk korban Rohingya. (HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI )

SEMARANG- Para siswa SDIT Harapan Bunda menggalang dana untuk etnis Rohingya  di Myanmar.

Peristiwa pembantaian suku Rohingya di Myanmar mengundang rasa simpati dari banyak pihak, terutama warga muslim.     Salah satu pihak yang merasa prihatin yakni para siswa SDIT Harapan Bunda. Sebagai bentuk solidaritas, pada pembukaan pesantren kilat yang rencananya akan diadakan selama empat hari, para siswa menggalang dana untuk bantuan kepada etnis rohingya.
    

Kepala sekolah Lusiana Fatmawati mengatakan, dalam kegiatan bertajuk ‘Solidaritas Muslim Rohingya’ tersebut para siswa diajak untuk lebih peduli kepada sesama. “Kami banyak memberikan penjelasan, bahwa dengan semua manusia harus saling menyayangi,” jelasnya kepada Harsem saat ditemui di sela kegiatan, kemarin.
    

Untuk itu, para siswa diajak untuk mengumpulkan dana yang bisa diberikan bagi etnis Rohingya. “Kami ingin menumbuhkan rasa kepedulian kepada para siswa,” jelasnya.
    

Kegiatan ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh para siswa. “Namun saat ada peristiwa kemanusiaan, yang disitu membutuhkan bantuan pasti kami meminta para siswa untuk lebih peduli,” kata dia.
    

Para siswa pernah menggalang dana saat tragedi tsunami Aceh, meletusnya Gunung Merapi hingga perang Palestina. “Ini bentuknya aksi spontanitas, jadi kami tidak mengharuskan para siswa menyumbang sekian rupiah,” jelasnya.
    

Pada kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas satu hingga kelas enam ini sendiri, dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 1.666.700. “Nantinya dana ini akan kami salurkan melalui relawan yang mengurusi bidang tersebut,” tambahnya.
   

Sementara itu, pada pesantren kilat yang rencananya diadakan dari tanggal 6 hingga 9 Agustus tersebut, para siswa akan banyak diajarkan mengenai pendidikan keagaamaan. “Tapi masih ada tentang pelajaran umum, namun selebihnya melakukan kegiatan-kegiatan untuk memperkuat iman,” jelasnya.
    

Beberapa kegiatan yang dilakukan d iantaranya sholat berjamaah, tilawatil Qur’an, membuat kartu lebaran serta beberapa macam lomba, salah satunya lomba kaligrafi. Selain itu, pada Rabu (8/8), siswa kelas lima dan enam akan diajak untuk bermalam di sekolah.
    

“Pada malam harinya kami akan mengadakan tarawih jamaah, tilawatil Qur’an, pemutaran film serta sholat tahajud,” jelasnya. Tak lupa, para siswa juga akan mengumpulkan zakat. “Jika nanti zakat sudah terkumpul, kami akan melakukan bakti sosial, yakni dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan,” jelasnya.
   

Pada tahun lalu, para siswa membagikan bungkusan zakat berupa beras dan uang kepada 100 tukang becak yang berada di sekitar sekolah. “Untuk tahun ini belum ada rencana akan memberikan apa, karena kami akan melihat perolehan zakat nantinya ada berapa ditambah uang infaq yang dikumpulkan para siswa setiap hari Jumat,” kata dia. (awi/15)