Home » , , , , » UKSW Bergejolak

UKSW Bergejolak

Written By amoy ya annisaa on Jumat, 10 Agustus 2012 | 09.52

MENYATAKAN SIKAP: Ratusan mahasiswa FTEK UKSW menyatakan sikap, usai beraudiensi dengan Pembantu Rektor III UKSW di Balairung Utama, kemarin. (SM/Wahyu Wijayanto)


SALATIGA- Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bergejolak. Keputusan melalui nota Rektor John Titaley  tentang perubahan sistem semester menjadi catur wulan (UKSW menyebut dengan trisemester) ditolak mahasiswa.  Mereka menyebut sebagai perubahan sistem itu akan menambah pembayaran keuangan, namun tidak mempercepat kelulusan.

Rabu kemarin, ratusan mahasiswa dari Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) berunjuk rasa dan membuat surat penolakan. Mereka kemudian beraudiensi dengan Pembantu Rektor III Yafet Yosafat Wilben Rissy, dan Kepala Biro Kemahasiswaan Feri Revino, di Balairung kampus.

Dalam audiensi itu terjadi perdebatan panjang. Bergabung juga beberapa perwakilan dari fakultas lain, namun karena audiensi itu dikhususkan untuk mahasiswa FTEK, Yafet tidak memperkenankan mahasiswa fakultas lain ikut bicara. Dia berjanji, bila fakultas lain ingin juga berdiskusi, maka akan difasilitasi. Selain mahasiswa, kabarnya penolakan juga dilakukan beberapa dosen dan dekan.

Dalam sistem yang lama, satu tahun ajaran dibagi menjadi dua semester (sistem enam bulanan), ditambah satu semester antara atau semester pendek pada bulan Juni-Juli yang ditawarkan kepada mahasiswa. Sistem itu diubah menjadi tiga catur wulan, dimana pembelajaran di setiap catur wulan sepanjang tiga bulan lebih sedikit. Istilah Yafet tidak ada perubahan sistem, tetap dua semester ditambah satu semester antara yang kini wajib diikuti.

Menurut dia, keputusan tersebut untuk efisiensi pembelajaran, dan kenyataannya beberapa fakultas sejak beberapa tahun lalu sudah menerapkannya. Namun alasan itu ditolak mahasiswa, yang lantas menceritakan fakta yang dihadapi mereka bila sistem semester diubah menjadi catur wulan.

''Ini sudah menjadi keputusan dalam rapat pimpinan. Kalau ada yang mempermasalahkan secara hukum kami siap 100 persen. Kalau merasa ini ilegal, kami siap menghadapi di pengadilan sekalipun,'' ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa.

Meski menjelaskan panjang lebar, namun tuturannya tidak memuaskan mahasiswa. Karena itulah, Yafet berjanji akan membawa aspirasi itu ke dalam rapat pimpinan.

Alasan yang dikemukakan mahasiswa seragam. Mereka mengungkapkan beban akademis yang semakin berat, juga beban keuangan yang semakin bertambah. Perubahan itu juga otomatis akan mengubah kurikulum dalam setiap beban sistem kredit semester (sks). Alih-alih mempercepat kelulusan, sistem itu disebut malah memperlama mahasiswa untuk lulus.

''Kami di FTEK ada namanya kerja praktik, biasanya dilakukan di semester antara. Apa jadinya kalau menjadi trisemester, yang membuat kami merelakan satu semester untuk kerja praktik. Kami bulat menolak perubahan ini bukan meminta penundaan,'' ujar salah seorang mahasiswa. (J21,H32-JBSM/11)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger