Home » , , » Mantan Siswa SDN Jomblang 03 Ada yang Terpaksa Mengemis

Mantan Siswa SDN Jomblang 03 Ada yang Terpaksa Mengemis

Written By putra on Kamis, 04 Oktober 2012 | 08.41

( HARSEM/DOK )

SEMARANG- Meskipun sekolah negeri sudah didanai oleh pemerintah, bukan berarti proses KBM bisa lancar tanpa adanya dukungan dari lingkungan sekitarnya. Demikian yang dirasakan oleh Kepala Sekolah SDN Jomblang 03 Tri Lestari saat ditemui Harsem di ruang kerjanya, belum lama ini. Dirinya mengatakan, dukungan dari orang tua siswa maupun lingkungan sekitar sekolah sangat penting.

“Kami dibantu dan didukung untuk mendidik para siswa. Karena tidak setiap saat kami bisa bertemu dan membimbing mereka,” jelasnya. Jika di sekolah, sudah menjadi kewajiban guru maupun kepala sekolah untuk membimbing siswa.

“Tetapi kan selebihnya, mereka bersama orang tua dan teman-teman saat di rumah,” jelas wanita kelahiran Semarang, 28 September 1960 ini.

Untuk itu, dukungan dari orang tua penting. “Masyarakat juga penting. Mereka harus memberikan contoh yang baik. Jangan sampai memberikan contoh yang buruk, karena itu akan menular ke anak-anak,” kata dia.
    
Baginya, merupakan tantangan menjadi pemimpin di sebuah sekolah dengan para siswa yang mayoritas sulit untuk dikendalikan. “Kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga miskin, bahkan kalau tidak kami paksa untuk sekolah, mereka pasti sudah putus sekolah sejak dulu. Dan inilah tantangan bagi saya,” urainya.
   
Salah satu contohnya, ada seorang siswa yang sehari-hari usai sekolah diajak oleh kakeknya untuk menjadi pengemis di kawasan Simpang Lima.

“Karena kakeknya buta, jadi dia mungkin butuh bantuan dari cucunya. Tidak tahu orang tuanya ada dimana. Dan karena mengemisnya sampai malam, jadi terpaksa hampir setiap hari anak tersebut tidak bisa mengikuti KBM dengan baik, sering sekali ketiduran di kelas,” paparnya.
    
Dan sekarang, setelah sang kakek meninggal dunia, anak tersebut sudah tidak pernah sekolah lagi. “Tidak tahu sekarang dia ada dimana. Kami mencoba mencari dia di rumahnya, tapi anak itu sudah tidak ada,” jelasnya.
   
 Hal tersebut tak jarang terjadi di sekolah. “Namun demikian itu tidak menjadikan saya menyerah. Saya harus membimbing mereka untuk bisa menjadi anak yang benar,” terangnya. (awi/15)
   

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger