Home » , » ‘Tawur Budaya’ SD Juara , Tari Saman Dipadu Gangnam Style

‘Tawur Budaya’ SD Juara , Tari Saman Dipadu Gangnam Style

Written By Khoierzblogs on Rabu, 31 Oktober 2012 | 09.57


SEMARANG- ‘Tawur budaya’ dilakukan oleh puluhan siswa dari SD Juara Semarang di Jalan Pahlawan Semarang.

Kegiatan tersebut dilakukan karena para pelajar tak setuju dengan aksi tawuran yang akhir-akhir ini marak terjadi. Sejumlah siswa kelas lima memainkan beberapa kesenian tradisional yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu Tari Saman dari Aceh serta Tari Papua. Yang lebih unik lagi, tarian ini dipadukan dengan Gangnam Style yang saat ini sedang digandrungi oleh banyak orang di seluruh dunia.

Ada pula penampilan dari Punakawan yang menjadi tokoh utama dalam kegiatan ini. “Untuk tokoh-tokoh punakawan diperankan oleh para siswa. Mereka sepenuhnya yang menjalankan ‘tawur budaya’ ini,” jelas kepala sekolah, Joko Kristianto di sela kegiatan, Senin (29/11) lalu.

Dirinya mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan agar anak-anak memiliki sensitivitas terhadap berbagai persoalan bangsa Indonesia. “Masalah yang dihadapi Indonesia sangat banyak, salah satunya tawuran antar pelajar yang banyak terjadi,” kata dia.

Sebetulnya masih banyak tema yang bisa diangkat terkait dengan permasalahan bangsa, namun Joko mengatakan, diangkatnya tema tawuran ini karena permasalahan ini melibatkan para pelajar. “Jadi ini wujud prihatin kami atas kejadian yang sampai merenggut nyawa sejumlah pelajar,” kata dia.

Dirinya menilai, tawuran sekarang ini seakan sudah membudaya, terutama di kalangan pelajar sehingga perlu perlawanan yang dilakukan sejak dini. “Untuk melawan budaya tawuran ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Beberapa di antaranya yaitu menanamkan empati, budi pekerti, tetapi yang tak kalah penting adalah pembelajaran praktik langsung kepada siswa,” tandasnya.

Untuk itu, daripada tawuran fisik yang pada akhirnya tak hanya merugikan diri sendiri, namun juga orang lain, siswa SD Juara mengajak untuk tawuran budaya. “Kita harus berani bersaing dengan budaya-budaya luar negeri yang masuk di Indonesia. Karena budaya merupakan kearifan lokal yang sangat berharga, bisa untuk mempererat persatuan dan kesatuan,” paparnya.

Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. “Mengapa kami melibatkan anak-anak yang masih kecil? Karena mereka adalah generasi muda yang akan menentukan masa depan bangsa,” tandasnya. (awi/15)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger