Home » » Asah Kreativitas Siswa dengan Teknik Batik Celup

Asah Kreativitas Siswa dengan Teknik Batik Celup

Written By Khoierzblogs on Selasa, 13 November 2012 | 09.22

HARSEM/DOK
TANPA CANTING: Siswa melakukan melakukan salah satu tahapan membatik.
Bagi anak-anak, membatik barangkali dianggap susah. Karena harus membuat pola menggunakan canting. Namun dengan teknik celup, membatik menjadi lebih gampang.

MEMBATIK dengan teknik celup lebih mudah dibanding canting. Awalnya, kelereng dibalut dalam kain yang diikat karet sesuai motif yang diinginkan, misalnya lingkaran. Atau cara kedua yaitu dengan langsung melipat kain dan mengikatnya dengan karet sesuai dengan motif yang diinginkan.

Setelah itu, para siswa langsung mencelupkan kain yang sudah dilipat maupun diisi kelereng ke dalam wadah-wadah berisi pewarna tekstil. Selanjutnya kain dicuci dalam air bersih kemudian dijemur di bawah sinar matahari langsung.

Kepala SD Kristen 3 YSKI Semarang, Ester Mike Widjaja mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengasah kreativitas siswa. “Sekaligus anak-anak kami ajak untuk melestarikan batik. Karena ini adalah budaya warisan,” jelasnya.

Pada kegiatan tersebut, para siswa dibimbung oleh guru ketrampilan sekolah. “Untuk peralatannya, anak-anak juga dibantu oleh para guru. Di antaranya kain, pewarna tekstil, kelereng, karet serta air panas yang digunakan untuk mencampur warna,” jelasnya.

Siswa Unggulan
Meskipun yang membuat anak-anak, namun demikian untuk hasilnya ternyata tidak kalah dengan buatan orang dewasa. Sejumlah motif yang ada antara lain, abstrak, garis-garis, serta lingkaran, dengan menggunakan kombinasi warna yang menarik. membatik itu diikuti para siswa kelas IV
Kegiatan tersebut merupakan salah satu materi pelajaran yang diikuti oleh smart class (SC). “Ini seperti kelas akselerasi yang pembelajarannya banyak diisi materi entrepreneurship,” jelasnya.

Sebelum masuk di SC ini, para siswa lebih dulu diseleksi dengan intelligence quotient (IQ) minimal 130.
“Untuk jumlah siswa SC memang lebih sedikit dibanding reguler. Untuk siswa kelas IV SC hanya ada 13 anak,” jelasnya.

Kegiatan membatik ini juga bertujuan untuk membangun kecintaan mereka terhadap budaya tradisional. “Tak hanya itu, namun juga melatih kemandirian dan jiwa kewirausahaan,” jelasnya.

Tak hanya membatik, namun para siswa juga diajarkan untuk membuat kotak tisu dari stik es krim dan aksesoris kerajinan tangan dari roti tawar.

“Selanjutnya, hasil karya siswa kami pamerkan dalam pentas seni yang rutin digelar oleh sekolah setiap tahunnya,” jelasnya.

Selanjutnya, jika ada yang tertarik dengan karya siswa diperbolehkan untuk membeli. “Untuk keuntungan penjualan akan kami berikan kepada siswa,” tandasnya. (awi/nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger