Home » , , » Cucu Wapres Keberatan Tas, Kurikulum Pun Dirombak

Cucu Wapres Keberatan Tas, Kurikulum Pun Dirombak

Written By Khoierzblogs on Senin, 26 November 2012 | 08.57

HARSEM/DOK
TERLALU BERAT: Seorang siswa membawa tas penuh buku. Kurikulum sekarang dianggap terlampau membebani.
BERATNYA beban kurikulum pendidikan sudah lama dikeluhkan. Siswa SD bahkan harus membawa tas penuh buku. Menurut rumor, perubahan kurikulum juga atas ‘pesanan’ Wapres Boediono, karena cucunya keberatan membawa buku.

Rumor itu muncul dalam diskusi bertema Kritik atas Kebijakan Kerubahan Kurikulum yang digelar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Jumat (23/11). Rumor itu benar atau tidak, yang jelas sebagian besar masyarakat setuju agar beban siswa dikurangi.

Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listiyarti sempat mempertanyakan rumor tersebut.. Dari rumor yang beredar bahwa kurikulum pendidikan berubah karena adanya pesanan Wakil Presiden, Boediono. Sebagai wakil presiden, dia bertugas mengurusi masalah pendidikan.

“Memang ada rumor seperti itu. Katanya perubahan kurikulum merupakan pesanan wakil presiden. Katanya, karena cucu beliau membawa tas sekolah yang terlampau berat,” jelas Retno.

Namun Retno emngaku tak mendengar langsung pernyataan itu. “Tapi saya juga cuma dengar-dengar, tidak mendengar langsung,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh mengatakan dalam kurikulum baru, siswa tidak perlu lagi membawa banyak buku. Karena kurikulum menggunakan konsep tematik integratif. Ini juga mengatasi keluhan yang selama ini terjadi akibat banyaknya buku pelajaran yang harus dibeli oleh siswa.

"Siswa tak harus membawa bawa 10 buku. Sehingga keluhan bukunya banyak, akan hilang. Di sini guru akan jadi andalan, meski bukan satu-satunya sumber," tambah Nuh.

Belum Jelas
Kembali ke Retno, yang blak-blakan mengakui bahwa FSGI pernah mempertanyakan alasan perubahan kurikulum kepada pemerintah. Namun sampai hari ini dia tidak menadapat penjelasan resmi.

“Katanya perubahan kurikulum berdasar riset, tapi riset yang mana kami belum diberi tahu. Perubahan kurikulum malah seperti main-main, tidak didasarkan bukti kuat. Ditambah kecurigaan kami bahwa dalam kurikulum baru tidak jelas apa yang mau diubah,” tutur Retno.

Dia menambahkan perubahan kurikulum idealnya didasari pada delapan standar pendidikan. Namun kenyataannya, dalam perubahan kurikulum 2013, Kemdikbud tidak bisa menjelaskan bagian mana dari delapan standar pendididikan itu yang mesti dibenahi.

“Salah satu yang dipermasalahkan adalah pelajaran sejarah terkesan mengajarkan perang. Makanya, diajarkan pelajaran yang bersifat dialogis. Tapi ini berarti cuma perubahan konten,” ujar Retno yang konsisren meminta Ujian nasional dihentikan itu.

Atas rencana Kemdikbud merubah kurikulum menjadi kurikulum 2013, FSGI tengah melakukan penelitian terhadap masing-masing perubahan. Hasilnya, sebuah rekomendasi sebagai sikap FSGI atas perubahan kurikulum pendidikan. Dari penelitian akan diketahui apakah perubahan ini bagian dari kepentingan politik 2014 atau tidak. (nji)



Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger