Edarkan Kotak Setiap Jam Istirahat

HARSEM/DOK
KUMPULKAN UANG: Ubay tengah mengedarkan kotak amal di sekolah.

SEJAK senin pekan lalu, salah satu 1 SD Juara bernama Ubay mengedarkan kotak infak peduli Gaza. Kotak diedarkan setiap jam istirahat.  Ada yang menyumbang cukup banyak, ada yang sedikit.

Ubay tidak sendiri. Beberapa teman menemaninya. Canda tawa sering menghiasi wajah anak-anak lucu ini.

Canda itu juga yang mereka harapkan bisa kembali menghiasi anak-anak korban perang di Jalur Gaza, Palestina. "Iya, kadang lihat beritanya di televisi. Kasihan mereka, ada yang luka-luka karena kena bom, ada yang terpisah dari orang tuanya," jelasnya.

Ubay tak bisa membayangkan jika dia menjadi salah satu di antara mereka. "Nggak tahu, paling nangis," jawabnya singkat.

Yang bisa Ubay lakukan yaitu mengirimkan doa dan mendukung mereka. Salah satunya melalui sumbangan dana.

Anak-anak berharap uang mereka berguna bagi anak-anak di Jalur Gaza. "Nanti kalau sudah terkumpul akan dikirimkan ke Gaza," kata dia.

Rumah zakat yang menjadi pelopor SD Juara akan memfasilitasi pengiriman dana. Meskipun siswa SD Juara kebanyakan dari keluarga kurang mampu, kondisi tersebut tidak mengurangi antusiasme mereka untuk membantu.  "Mereka kan saudara kita," jelasnya.

Menurut Kepala Sekolah, Joko Kristiyanto, bakti sosial serupa kerap dilakukan. "Saat itu ada tragedi Rohingya dan kelaparan di Somalia, anak-anak juga melakukan penggalangan dana," jelasnya.

Dikatakan, melalui program infak peduli Gaza ini sekolah ingin lebih meningkatkan mentalitas berbagi dan empati. "Supaya anak-anak lebih peduli kondisi sekitar. Sekaligus menumbuhkan pendidikan karakter pada diri anak," jelasnya.

Pada penggalangan dana tersebut, dalam waktu sepekan terkumpul Rp 714.100. "Walau tidak besar namun semoga tujuan program tercapai," tandasnya. (awi/nji)