Home » , » Komunitas T-Rec Sambangi SMA Ksatrian 1, Digigit Ular Pyton Saat Beri Pelatihan

Komunitas T-Rec Sambangi SMA Ksatrian 1, Digigit Ular Pyton Saat Beri Pelatihan

Written By Khoierzblogs on Senin, 19 November 2012 | 09.40

SEMARANG-Jangan remehkan ular meski sudah jinak. Lengan seorang pegiat T-Rec sempat digigit pyton saat memberi pelatihan di SMA Ksatrian 1 Semarang.

Saat iu, pegiat Tugu Muda Reptiles Community (T-Rec) tengah memasukkan ular pyton sepanjang tiga meter itu ke kandanganya usai digunakan untuk simulasi. Tiba-tiba, dengan cepat binatang melata itu menyambar lengan si aktivis T-Rec. Tak ayal, darah menetes dari lengan.

Untungnya, luka yang diderita tak terlampau parah. Pelatihan pun dilanjutkan kembali. Menurut Ketua Umum T-Rec Budi Kamarsyah, kegiatan merupakan bagian dari program komunitas itu. Yakni mengenalkan berbagai jenis reptil, cara penanganan, perawatan, hingga pelestarian habitatnya.

"Komunitas ini memiliki tiga visi utama, yakni sosial, edukasi, dan konservasi. Dalam kegiatan ini, kami ingin mengenalkan berbagai reptil secara langsung kepada siswa, salah satunya ular," katanya sebagaimana dikutip dari Antara.

Simulasi menangkap ular tak berbisa menjadi bagian dari pengenalan reptil ke sekolah untuk menghilangkan "stigma" seram terhadap binatang melata tersebut.

Dalam simulasi, sejumlah siswa diajari kiat-kiat menangkap ular tak berbisa menggunakan karung dan tangan kosong. Mereka didampingi instruktur dari komunitas pecinta reptil yang anggotanya kini mencapai 100 orang.

Dianggap Musuh
Kepala SMA Kesatrian 1 Semarang Toto mengungkapkan pihaknya sengaja mengundang komunitas pecinta reptil untuk mengedukasi siswa tentang reptil sehingga memotivasi siswa untuk menjaga kelestarian habitatnya.

"Selama ini, reptil, terutama ular sering dianggap musuh dan dibunuh. Padahal, keberadaan ular sangat penting dalam ekosistem, termasuk membantu para petani memberantas hama tikus yang menyerang padi," katanya.

Dengan kegiatan itu, Toto berharap siswa menjadi lebih paham berbagai jenis reptil, meliputi pengetahuan, cara penanganan, pemeliharaan, dan pelestarian sehingga populasi hewan melata itu tetap lestari.

Daffa Adhi (18) siswa kelas XII IPA 4 SMA Ksatrian 2 Semarang mengaku sebelumnya sangat takut dengan ular. Tetapi sekarang ini tidak lagi karena sudah sedikit belajar tentang binatang melata itu.

"Dulu, takut karena bentuknya menyeramkan. Sekarang sudah berani memegang," katanya, seraya menunjukkan ular kecil yang melata di tangannya. (nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger