Siswa Cukur Gundul Saat Manasik Haji

MANASIK HAJI: Pelaksanaan manasik haji yang diikuti ratusan siswa TK dan kelompok Belajar  di lapangan KB-TKIT Bina Amal HARSEM/WARA M

SEMARANG- Labbaika Allahumma Labbaik...Labbaika La Syarikala Labbaik, penggalan lafal itulah yang diucapkan ratusan siswa Taman Kanak-kanak dan kelompok Belajar  di lapangan KB-TKIT Bina Amal, belum lama ini. Dengan penuh semangat, anak-anak dari KB-TKIT Bina Amal, TKIT Bina Amal 2, TK Mutiara Bunda, dan TK Cahaya Hati mengikuti gerakan manasik haji secara massal.

Dalam peragaan tersebut, anak-anak diajarkan semua yang berkaitan dengan pelaksanaan haji. Baik, cara melempar jumrah, sa’i, thawaf dan mencium Hajar Aswad. Para siswa juga diajarkan mengenai lafal yang harus diucapkan ketika melaksanakan ibadah haji. Meski hanya peragaan, namun anak-anak sangat antusias mengikuti petunjuk dari guru pembimbing.

Peralatan yang digunakan sebagai alat peraga juga sangat sederhana. Miniatur Ka’bah dibuat dari kain hitam yang diatasnya terdapat kain kuning yang berisi lafal Alquran sehingga menyerupai Ka’bah yang asli di tanah suci.

Menurut ketua panitia kegiatan, Eka Hariyani, kegiatan ini sangat penting dilakukan. Karena untuk menanamkan nilai-nilai agama sejak dini kepada anak-anak. Agar ke depan mereka menjadi insan yang taqwa dan beriman kepada Allah SWT.

“Ada yang lain pada manasik kali ini, jika tahun sebelumnya prosesi tahalul hanya secara simbolis, tetapi tahun ini ada beberapa siswa yang benar-benar dicukur gundul sebagai tanda telah selesainya rukun haji,” katanya.

Sementara itu, Tya, salah satu wali murid mengatakan, kegiatan ini sangat positif bagi siswa TK untuk mendalami rukun Islam kelima ini. “Kegiatan ini sangat positif karena dilakukan ketika anak golden age, di mana pada tahap tersebut otak anak berkembang sangat pesat dan kritis. Di rentang usia ini sebaiknya diisi oleh hal-hal positif, agar dapat terekam dan tersimpan di memori anak,” ungkapnya. (wam/15)