CUACA mendung umumnya akan membuat orang
malas beraktivitas, apalagi usai libur panjang tahun baru.
Namun rutinitas
menolak itu, khususnya bagi warga Universitas Negeri Semarang (Unnes) mereka
harus menghadapi sesuatu yang baru di kampus konservasi itu.
Memasuki pintu gerbang kampus sebelah barat atau timur ada
yang beda dan tidak seperti biasanya.
Tidak ada sepeda motor mahasiswa atau
mobil dosen dan karyawan yang berlalu lalang.
Karena yang ada mereka baik dosen,
karyawan maupun mahasiswa semua berjalan kaki atau bersepeda tanpa kecuali.
Udara siang itu, Rabu (2/1), juga terasa lebih sejuk dibandingkan hari-hari
sebelumnya, ditambah sepanjang jalan dinaungi pohon-pohon rindang menambah asri
suasana.
Ada apa dengan Unnes? Ternyata, ada kebijakan baru di kampus
yang berlokasi di Sekaran Gunungpati itu.
Mulai 2 Januari 2013, Unnes bebas
dari kendaraan bermotor atau seluruh warga kampus konservasi diharap memilih
jalan kaki atau bersepeda di kawasan tersebut.
Kebijakan itu berasal dari
Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo dan disepakati oleh jajaran pimpinan,
karyawan hingga fungsionaris mahasiswa.
Tidak melulu tentang kebijakan, karena rupanya ini bukti
bahwa istilah bahasa latin <I>Mens Sana in Corpore Sano<P> yang
artinya "di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat" juga
bukan lagi omong kosong bagi Unnes.
Sebab, melalui aturan ini pihak universitas
mengajak semua masyarakat untuk hidup sehat dan dimulai di lingkungan kampus.
Ya, mungkin begitu gaya hidup sehat ala kampus konservasi
yang bertujuan untuk mengurangi polusi udara dan mengantisipasi pemanasan bumi.
Mereka rela meletakkan kendaran bermotornya di gedung parkir kemudian silakan
memilih berjalan kaki atau bersepeda ke tujuan masing-masing.
Namun tetap
menjaga toleransi, pihak kampus juga menyediakan empat bus yang siap
beroperasional mengantar jemput penumpang yang enggan memilih dua opsi
tersebut.
Lantas di manakah kendaraan bermotor itu bisa diparkir?
Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo mengatakan, ada enam titik parkir
yaitu di Gedung Serba Guna (GSG), area parkir Masjid Ulul Albab, parkir timur
FMIPA, sisi selatan lapangan FIK atau
lewat Gang Cempaka untuk motor, sisi utara gerbang utama/barat untuk mobil,
sedangkan sisi selatan atau dekat PKM untuk sepeda motor.
''Kampus bebas kendaraan bermotor itu berlaku setiap hari
kerja (Senin-Jumat) mulai pukul 07.00 hingga 16.00.
Khusus Jumat hanya sampai
pukul 14.30,'' terangnya.
Upaya ini, lanjut dia, selain untuk hidup sehat dan
mengurangi polusi udara juga sebagai wujud toleransi.
Tidak ada perbedaan
antara yang naik mobil, bersepeda motor atau jalan kaki, sebab semua
diperlakukan sama untuk mematuhi peraturan yang ada.
Ice Apriyanti (18), mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) Unnes mengaku, nyaman dengan kebijakan tersebut.
Berjalan kaki ke kampus baginya bukan sebuah kesulitan atau paksaan.
''Setiap
hari saya berangkat kuliah juga jalan kaki, jadi ya nggak masalah.
Dengan
berkurangnya sepeda motor berlalu lalang juga dapat mengurangi polusi udara,''
ungkapnya. (Anggun Puspita-)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.