Hadapi UN, SMPN 11 Gelar ESQ

HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI
ESQ yang diikuti ratusan siswa SMPN 11 Semarang, kemarin

UJIAN Nasional (UN) akan diadakan beberapa bulan lagi, namun persiapan sudah terlihat di SMPN 11 Semarang. Salah satunya mengadakan ESQ (emotional spiritual quotient).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik, Lilik Supraptono mengatakan, ESQ untuk membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi UN.

“Pada kegiatan ini, siswa kelas sembilan dikumpulkan di ruang ketrampilan. Mereka mendapatkan motivasi dari pengisi ESQ,” ujarnya kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Pada ESQ ini, pihak luar yang diundang yaitu dari lembaga pendidikan Vision College. “Kedepannya, kami akan mengadakan sebanyak tiga kali. Dua lainnya dari Unnes dan lembaga psikologi Kartika,” jelasnya.

Untuk ESQ pertama ini, para siswa diberikan motivasi untuk lebih giat belajar. “ESQ dari Unnes akan diadakan Februari mendatang. Siswa dipersiapkan perbaikan materi dan nilai yang masih di bawah rata-rata,” jelasnya.

“Sedangkan untuk sesi psikologi akan diadakan Maret mendatang. Para siswa diperbolehkan untuk berkonsultasi segala permasalahan dan kendala dalam mempersiapkan UN,” imbuhnya.

Pada hari itu, 223 siswa bersemangat mengikuti suntikan motivasi dari lembaga pendidikan. Berulang kali mereka meneriakkan kata-kata motivasi dengan lantang.

Selain itu, para siswa juga diajak untuk berkomitmen terhadap tujuannya mengikuti UN nanti. Mereka diminta untuk terus mengingat apa yang menjadi cita-citanya.

Salah satu siswa, Yasir Waliyudin Ahmad (15) mengatakan, dirinya mendapatkan banyak manfaat dari keikutsertaannya pada program ESQ kali ini.

“Di sini diajarkan bagaimana cara pintar menghadapi ujian. Bagaimana memegang komitmen tinggi serta tidak mudah putus asa,” urainya.

Penuh Manfaat
Dikatakan, dia baru kali pertama mengikuti ESQ. “Tentunya ada manfaat dari kegiatan ini,” ujarnya yang mengaku masih sering kesulitan menghadapi matematika.

Namun, pada kegiatan ini tidak diajarkan bagaimana cara memahami soal-soal yang sulit. “Tidak diajari, padahal sebetulnya perlu juga,” tambahnya.

Siswa lain, Rivan Tri Ardana (15) mengatakan, salah satu cara memotivasi belajar yang diberikan pada pelatihan ESQ tersebut yaitu dengan memilih belajar kelompok atau sendiri.

“Kita lebih cocok dengan sistem belajar yang mana. Ada yang lebih suka berkelompok, ada yang lebih suka sendiri,” kata dia yang pada semester I lalu mendapatkan rangking 4.

Selain itu, diajarkan juga bagaimana siswa bersemangat mengerjakan UN. “Misalnya saya termotivasi untuk belajar karena saya ingin menjadi ahli IT,” kata dia yang ingin kuliah di ITB tersebut.

Dia juga mengaku, kesulitan yang masih sering dihadapi yaitu pemahaman soal. “Iya, kadang bingung kalau soalnya terlalu panjang,” ujarnya yang ingin melanjutkan sekolah di SMAN 1 Semarang ini. (awi/nji)