Written By arnoldy septiano on Rabu, 30 Januari 2013 | 08.29



HARSEM/DOK
Prof Hertoto (tengah) dan Prof Arifin
SEJUMLAH pihak mempertanyakan akurasi survei SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Salah satunya, Kepala Sekolah MAN Lasem Kabupaten Rembang, Maskuri. Menurutnya, lemahnya akurasi merugikan siswa.

“Kebetulan korbannya tetangga saya. Petugas dari universitas tidak melakukan wawancara kepada siswa atau keluarganya namun kepada tetangga,” paparnya.

Akibatnya, informasinya tidak akurat. “Saat itu rumah siswa sedang kosong. Kemudian petugas mencari informasi dari tetangganya, yang tidak akurat,” jelasnya.

Cerita Maskuri dikutip ulang dalam diskusi media dan talkshow ‘Mengupas Tuntas Jalur Masuk Undip’ di Gedung ICT Undip Tembalang, kemarin. Acara menghadirkan narasumber Pembantu Rektor I Prof Hertanto Wahyu Subagyo dan Ketua LP2MP Undip, Prof M Arifin.

Puluhan guru serta kepala sekolah menanyakan mekanisme penerimaan mahasiswa baru (PMB) Undip. Prof Hertanto mengatakan, PMB terbagi dua yakni SNMPTN serta SBMPTN (seleksi bersama masuk PTN) atau UM (ujian mandiri). “SBMPTN dan UM dikelola langsung Majelis Rektor PTN,” ujarnya.

Dikatakan, Undip akan mengambil 50 persen dari jalur undangan, 30 persen SBMPTN dan 20 persen jalur UM. Dia berharap sekolah mendata siswanya dengan baik dan akurat. “Jangan sampai ada pintar yang terlewat. SNMPTN tergantung catatan akademik yang diorganisir sekolah,” paparnya.

Prof Arifin mengatakan, total Undip akan menerima 8.011 mahasiswa baru untuk jenjang S1. Yakni 4.006 dari SNMPTN, 2.422 dari SBMPTN dan 1.583 dari UM. (awi/nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger